
Penulis/Fotografer : Annisa Noni Fardiah (Tenaga Ahli Media)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Direktur RSUD A.M. Parikesit Tenggarong Seberang Dr. dr. Martina Yulianti, Sp. PD., FINASIM., M.Kes. (MARS) bersama Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dan Sekretaris Daerah Kukar Sunggono menghadiri kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita dan anak. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari gerakan bersama intervensi serentak pencegahan stunting bagi belita dengan permasalahan gizi melalui PMT lokal dan layanan dokter spesialis anak. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Desa Muara Badak Kecamatan Muara Badak pada hari Selasa, 6 Agustus 2024.
Hadir dalam event tersebut beberapa kepala OPD Kukar, Bank Kaltimtara, Forkopimcam, Kepala Desa dan BPD, Kepala Puskesmas, TP PKK se Kecamatan Muara Badak, para Kader Posyandu Badak Mekar, jajaran staf Kecamatan dan Desa, serta masyarakat Desa Badak Mekar.
Direktur RSUD A.M. Parikesit Tenggarong Seberang dalam arahannya menyampaikan bahwa langkah cepat penanganan stunting salah satunya dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Dijelaskannya bahwa PMT di Kecamatan Muara Badak telah dilaksanakan PMT di Desa Saliki selama 7 hari, Salok Palai (12 hari), Muara Badak Ulu (7 hari), Gas Alam Badak I (14 hari), Tanjung Limau (7 hari), dan Desa Sallo Cela (2 hari). “Setelah siklus 7 hari Pemberian Makanan Tambahan, kami adakan penimbangan berat badan balita dan anak, alhamdulillah ada kenaikan berat badan,” tuturnya.
“Para Orang Tua tolong diperhatikan tumbuh kembang anaknya setiap bulan, setiap minggu, dan setiap hari. Tumbuh kembang itu dimulai dari berat badannya yang dapat kita lihat setiap hari. Jika berat badan anak tetap atau malahan turun, maka orang tua tidak boleh diam saja,” tegasnya.
Berdasarkan data prevalensi stunting perkecamatan tahun 2024 diketahui bahwa persentase anak balita yang mengalami stunting di Kecamatan Muara Badak sebesar 9,99%. Berdasarkan data intervensi, gizi bermasalah di Kecamatan Muara Badak terbanyak ditemukan di Muara Badak Ulu, disusul Tanah datar dan Tanjung Limau. Sedangkan kasus terendah terdapat di Batu-Batu, Suka Damai, dan Badak Mekar.
Tabel Intervensi Gizi Bermasalah Kecamatan Muara Badak