
Puluhan ribu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang tersebar di Kutai Kartanegara membentuk komunitas untuk memudahkan komunikasi.
Kini sudah terbentuk kelompok atau komunitas di sejumlah kecamatan. Salah satunya melalui grup Komunikasi Whatsapp.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1032/Diarpus-Kukar-Audit-Kearsipan-Internal-Diskominfo-Tahun-2023
Kabid Pemberdayaan UKM, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kukar, Dianto Raharjo menjelaskan tujuan membentuk komunitas tersebut untuk memudahkan pendataan pelaku UMKM di setiap kecamatan. Hanya saja, belum seluruh kecamatan terbentuk.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1031/Bimtek-Aplikasi-Srikandi-di-Kelurahan-Dondang-Kecamatan-Muara-Jawa
“Ada sebagian yang belum dan akan kami fasilitasi. Tujuannya untuk mendata sekaligus bersinergi guna mengetahui kebutuhan dan pelatihan apa yang belum kami lakukan,” katanya.
Selain itu, DiskopUKM Kukar telah menghadirkan klinik UMKM di Toko UKM Center Idaman, tepatnya di Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu. Keberadaan klinik tersebut sebagai wadah konsultasi bagi pelaku UMKM, baik terkait izin usaha maupun akses permodalan.
Terutama akses perbankan melalui Program Kredit Kukar Idaman serta informasi tentang berbagai pelatihan yang digelar oleh DiskopUKM. “Jadi warga Loa Kulu tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan informasi pelatihan,” ujarnya.
Hanya saja, klinik UMKM baru berada di Kecamatan Loa Kulu. Pihaknya berencana akan membuka klinik-klinik di kecamatan lainnya. “Loa Kulu merupakan project pertama. Insya Allah tahun ini ada beberapa kecamatan yang akan kami bentuk klinik UMKM,” tutupnya.
Masmun Jaya : Pranata Humas Diskominfo Kukar
Badan Usaha Milik Desa Sumber Purnama kecamatan Loa Kulu, kini tengah mengembangkan usaha dengan memasok beras hasil produksinya ke toko retail dan pusat perbelanjaan modern.
BUMDes ini fokus bergerak di sektor hilirisasi pertanian guna memaksimalkan pengembangan usahanya. BUMDes Sumber Purnama ditunjang alat Rice Milling Unit, dengan kapasitas produksi satu ton gabah per satu jam.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1028/Satpol-PP-Kukar-Patroli-Cipta-Kondisi-Selama-Ramadhan.
Selain itu Bumdes ini juga memiliki alat dryer atau pengering gabah hasil panen, yang didapat dari bantuan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, senilai kurang lebih Rp1,8 miliar, dengan kapasitas 10 ton gabah tiap kali beroperasi.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1027/Pelayanan-Nyaman,-Kepala-Kanwil-DJP-Kaltimtara-Puji-MPP-Kukar
“Dryer itu pengadaannya akhir tahun lalu dan kami mulai menggunakan bulan Februari lalu. Jadi masyarakat kami tidak perlu lagi menjemur,” kata Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno.
Dengan alat teknologi pengeringan gabah itu, BUMDes Sumber Purnama sudah mencakup beberapa gabungan kelompok tani dari beberapa desa dan kelurahan seperti Desa Loh Sumber sendiri, Desa Sungai Payang, Kelurahan Bukit Biru, hingga Desa Rapak Lambur.
Dalam waktu empat hari, BUMDes kami mampu memproduksi beras hingga 10 ton. Dihitung dari dua hari masa pengambilan gabah dari para petani, satu hari proses pengeringan gabah dengan dryer, satu hari proses penggilingan gabah dengan RMU.
Untuk pemasarannya sendiri, BUMDes ini menyasar toko retail dan perbelanjaan modern di Kota Balikpapan dan Samarinda. Sementara untuk kebutuhan Kukar, akan mengirim ke Kecamatan Kembang Janggut, Sangasanga dan Muara Badak. Bahkan sudah ada kios tersendiri menjual produk Bumdes Purnama.
Untuk diketahui produk Bumdes Sumber Purnama menyediakan beras dengan kemasan 3, 5, 10 dan 25 kg dengan merk Beras Cap Tugu.
Masmun Jaya : Pranata Humas Diskominfo Kukar