Tim Pengendalian Inflasi Provinsi Kaltim dan Daerah (TPID) bekerja sama dengan stakeholders terkait menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di area parkir Stadion Rondong Demang Tenggarong pada hari ini, Senin (07/11/22). Operasi pasar murah tersebut bertujuan untuk pengendalian inflasi daerah dan untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Pelaksanaan operasi pasar murah ditinjau langsung Gubernur Kaltim Isran Noor, Bupati Kukar Edi Damansyah, Koordinator Supervisi Pengendalian Inflasi Kaltim Klik Budiana, Dandim 0906/KKR , Kapolres Kukar, Ketua Pengadilan Negeri Tenggarong, Kepala Kejaksaan Negeri Kukar, Ketua Pengadilan Agama Kukar, Korwil BIN Kukar, para Asisten Sekretariat Daerah Kabupaten Kukar, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kukar, Camat Tenggarong, Pimpinan Bank Kaltimtara Cabang Tenggarong, dan para Lurah di Kecamatan Tenggarong
Dalam event hari ini digelar pembukaan Bazar Pangan Murah/Operasi Pasar,launching Pondok Pangan Etam (P2E) dan penyerahan bantuan langsung kepada masyarakat yang diserahkan langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama 3 tahun terakhir seluruh Bangsa Indonesia dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum selesai. Dampak pandemi tersebut adalah munculnya gejolak perekonomian global yang menyebabkan tingginya harga komoditas minyak dan gas bumi yang juga berdampak pada kerentanan terhadap pasokan pangan dunia.
Disampaikan oleh Bupati Edi Damansyah bahwa situasi tersebut harus disikapi dengan tindakan proaktif dan antisipatif dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional dan daerah. “Hal yang paling urgent adalah mengamankan ketersediaan bahan pangan pokok, mengendalikan inflasi, hingga menjaga daya beli masyarakat tetap dalam ambang batas yang normal. Tanggung jawab tersebut tidaklah mudah,” jelasnya.
Dijelaskan Bupati Edi Damansyah bahwa Pemerintah dihadapkan pada kompleksitas permasalahan pembangunan yang saling terkait, baik antar sektor maupun antar wilayah. Untuk itu dilakukan upaya-upaya yang konsisten, tepat sasaran, dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyelesaian masalah.
“Kegiatan kita hari ini adalah bagian dari upaya mewujudkan komitmen pemerintah, untuk mengatasi kerentanan pasokan pangan masyarakat yang disebabkan oleh keterbatasan pendapatan dan dampak inflasi,” ujar Bupati Edi Damansyah.
Bupati Kukar Edi Damansyah menjelaskan bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan pemasok tertinggi bahan pangan beras di Provinsi Kalimantan Timur dengan proporsi sebesar 42% dari seluruh produksi Gabah Kering Giling regional.
Realitas tersebut mengindikasikan bahwa ketersediaan pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara secara umum tersedia dengan baik. Namun untuk menjaga keragaman pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat, diperlukan terobosan dalam penyediaan pangan berbasis masyarakat atau komunitas.
“Untuk itu saya menyambut baik Program Pondok Pangan Etam yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan Kutai Kartanegara yang telah siap berkolaborasi dengan seluruh masyarakat tani serta dunia usaha khususnya di perdesaan hingga level RT dalam menyediakan bahan pangan. Dengan memanfaatkan pekarangan atau lahan-lahan non produktif sebagai upaya optimalisasi potensi yang dimiliki, hal ini merupakan upaya menjaga konsumsi pangan yang cukup dan bergizi sebagai dukungan terhadap penyelesaian permasalahan stunting dan kemiskinan di wilayah Kutai Kartanegara,” jelasnya.
Bupati Edi Damansyah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang telah berperan aktif dalam penyediaan pangan murah dan pengawalan terhadap kebijakan pengendalian inflasi daerah. “Kami berharap program-program kolaboratif seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjadi standard kita bersama dalam mengawal pembangunan daerah yang lebih baik,” ujar Bupati Kukar.