
05 Des 2022
Kabupaten Kutai Kartanegara bersama 6 Pemerintah Daerah yang lain meraih apresiasi atas capaian Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan. Pencapain 7 Pemerintah Daerah tersebut terkait pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan pilar lingkungan lestari, ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial, dan tata kelola berkelanjutan.
Kabupaten Badung, Trenggalek, dan Klungkung menempati peringkat pertama, kedua, dan ketiga dari seluruh kabupaten di Indonesia dalam pencapaian pilar keberlanjutan secara keseluruhan.
Sedangkan Kabupaten Malinau mendapat apresiasi Inspirasi Lingkungan Lestari, Kutai Kartanegara Inspirasi Ekonomi Berkelanjutan, Sukoharjo Inspirasi Inklusi Sosial, Sanggau memperoleh Inspirasi Tata Kelola.
Disampaikan oleh Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA bahwa
capaian keberlanjutan membutuhkan pelembagaan dan pembudayaan, multi years budgeting, pembinaan, dan pengawasan.
Lead Konsorsium Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) Herman Suparman mengemukakan indeks tersebut diharapkan menjadi salah satu referensi dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di daerah, khususnya di tingkat kabupaten.
“Indeks ini sifatnya bukan self-assessment artinya daerah tidak menilai diri sendiri. Tim indeks menyusun desain riset dan mengumpulkan data untuk berbagai indikator sebagai turunan pilar keberlanjutan. Dari data tersebut diperoleh gambaran pencapaian kinerja daerah yang tercermin dalam peringkat daya saing,” jelas Herman.
Penilaian tersebut dikumpulan dari data dari 415 kabupaten seluruh Indonesia selama 1 tahun. Indikator dalam penilaian tersebut antara lain adalah kualitas lingkungan, manajemen sumber daya lingkungan, resiliensi lingkungan, daya dukung ekonomi berkelanjutan, kemampuan keuangan daerah, ekosistem investasi, ketersediaan infrastruktur ekonomi, ketenagakerjaan, keunggulan SDM, kesetaraan gender, kondusivitas keamanan, ketersediaan infrastruktur sosial, partisipasi, akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan keberlanjutan.
IDSDB diwujudkan dengan dukungan semangat kolaborasi multipihak oleh mitra pembangunan dengan komite pengarah dari unsur pemerintah nasional, asosiasi pemerintah daerah, akademisi dan lembaga riset.
Kepala Diskominfo Kukar Dafip Haryanto berharap hasil Indeks tersebut dapat menjadi referensi bagi pengembangan metode pengukuran dan kerangka kebijakan daya saing daerah. "Selain itu dapat digunakan untuk perbaikan kebijakan perencanaan daerah dan memberi inspirasi dalam rangka meningkatkan daya saing, menjadi sumber informasi dan referensi bagi pelaku usaha, serta memperkaya materi kerja dalam advokasi perbaikan tata kelola ekonomi daerah secara berkelanjutan," harapnya. (Jay)