Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kukar telah menerapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) digital atau digital ID sejak bulan Juli 2022. Saat ini di Indonesia tercatat 1.265 warga yang memiliki KTP digital dan terus bertambah setiap hari.
Hal tersebut dikemukakan Kadis Dukcapil Kukar Muhammad Iryanto. Disampaikannya bahwa di Kukar proses tersebut masih tahap uji coba. Pemberlakuan digital ID bertahap di internal pegawai Disdukcapil Kukar. Setelah tercapai 100 persen maka akan diimplementasikan ke seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Kukar.
Dijelaskannya bahwa proses untuk masyarakat juga akan dilakukan bertahap. Awalnya akan menyasar ke Perguruan Tinggi dan sekolah yang wajib KTP dan sesudahnya baru ke masyarakat umum. “Prosesnya rumit, harus dibantu operator Disdukcapil, tapi akan dicari pola untuk memudahkannya,” ungkap Kadis Dukcapil Kukar.
Ditambahkannya bahwa inovasi ini memberikan kemudahan bagi masyarakat terutama dalam kepraktisannya. Semua dokumen yang berhubungan dengan kependudukan berada di genggaman. Karena tidak hanya KTP saja, di dalamnya juga ada data Kartu Keluarga beserta foto anggota keluarga. Selain itu dalam satu akun akan terintegrasi dokumen lainnya.
“Misal bagi ASN akan ada data kepegawaian yang tercatat di BKN. Selanjutnya data vaksinasi yang sudah dijalani oleh si pemegang KTP digital. Kemudian tertera NPWP, kemudian dikembangkan lagi untuk kartu pemilih digital. Jadi pemegang KTP digital mengetahui masuk ke TPS mana. ID digital ini akan terus dikembangkan secara bertahap.
Dijelaskannya dengan ID digital, akan memudahkan dalam pembaharuan data. Pemilik KTP digital bisa dengan mudah mengganti dan memperbaharui status kependudukannya. Ketika melakukan permohonan ke Disdukcapil Kukar, langsung terganti secara otomatis tanpa cetak ulang KTP.
Disampaikannya bahwa penerapan di masyaraka diupayakan dapat terlaksana pada awal tahun depan. Kadis Dukcapil Kukar menyampaikan penerapan ID digital di Kukar memiliki tantangan tersendiri terkait wilayah blank spot.
KTP digital sangat mengandalkan ketersediaan jaringan internet. Namun diyakininya permasalahan tersebut bisa teratasi lewat program Broadband 6.0 dari Perseroda Tunggang Parangan Kukar yang telah diluncurkan pada bulan Agustus lalu.
“Terknologi ini dinilai mampu mengatasi kebutuhan jaringan internet di daerah terpencil karena menggunakan sistem satelit tanpa tower. Jadi ini luar biasa dan berharap tahun depan bisa terlaksana sesuai target Kukar merdeka digital,” pungkasnya. (Jay)