TENGGARONG- Pulau Kumala yang berada di Tenggarong menjadi salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Selama pandemi covid-19, objek wisata yang dikelola Dinas Pariwisata ini ditutup sementara.
Namun kabar gembira menghampiri karena Pulau Kumala bakal dibuka kembali untuk masyarakat.
Hal itu tak terlepas dari surat edaran Bupati Kukar Nomor : P-2074/DINKES/SKRT/6/2020 tentang penyelanggaraan tatanan normal baru produktif dan aman pada masa pandemi Virus Corona ( covid-19 ) pada sektor pariwisata, salon, spa, serta resepsi pernikahan di Kabupaten Kukar.
Bahkan, jauh hari sebelum surat edaran tersebut dikeluarkan, pihak Dispar telah mempersiapkan segala sesuatunya yang disesuaikan dengan protokol kesehatan di lokasi-lokasi obyek wisata.
Sebelum benar-benar membuka obyek wisata, Dispar Kukar terlebih dahulu menggelar simulasi yang dilaksanakan di Pulau Kumala, pada Rabu (1/7/2020).
Simulasi pembukaan Pulau Kumala meliputi antrean tiket, masuk hingga keluar pulau, termasuk aktivitas di Pulau Kumala.
"Untuk sementara ini kita ada dua opsi terkait pemeriksaan kesehatan pengunjung, apakah dilakukan di area parkir, atau saat pengunjung sudah berada di sisi pulau, kita masih perhitungan hal ini," ucap Kepala Dispar Kukar, Thauhid Afrilian Noor melalui Kabid Pengembangan Destinasi Wisata, Ridha, Kamis (2/7/2020).
Selain itu, guna meminimalisir kontak langsung antara petugas dengan pengunjung, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bankaltimtara terkait dengan pembayaran non tunai atau menggunakan E-Money untuk pembelian tiket masuk.
"Untuk tahap pertama ini kita fokuskan pada pembelian tiket masuk dulu, selanjutnya kita terapkan ke pelaku usaha di Pulau Kumala," ujarnya.
"Kita sudah koordinasi dengan Bankaltimtara, karena mereka sudah punya izin dari Bank Indonesia (BI)," katanya.
Pulau Kumala menjadi target awal pihaknya untuk dibuka lebih dahulu, sebelum membuka obyek wisata lainnya, seperti Planetarium dan Waduk Panji Sukarame.
Bahkan, rencananya pada pekan kedua Juli 2020, Pulau Kumala sudah dibuka kembali untuk masyarakat.
"Ya, target kami Juli minggu kedua, rencananya Pulau Kumala dulu yang dibuka," tuturnya.
Pihaknya juga sudah menggelar pertemuan dengan pelaku usaha di Pulau Kumala untuk membahas perubahan dalam pelayanan ke pengunjung berdasarkan protokol kesehatan.
"Mereka (pelaku usaha) memang berharap agar segera dibuka kembali, dan kita telah sampaikan ini merupakan kebijakan daerah, pariwisata merupakan sektor terakhir yang dibuka pada relaksasi menuju new normal," ujarnya.
"Dan, protokol kesehatan tidak hanya buat petugas saja, tapi mereka (pelaku usaha) juga, termasuk pengunjung harus patuh. Jangan sampai karena satu dua orang bisa membahayakan semua," ucapnya. (*)