Seketaris Daerah Kukar Sunggono bersama masyarakat Kecamatan Sanga Sanga menghadiri acara tahlilan dalam Peringatan Peristiwa Merah Putih Sanga Sanga ke 75. Kegiatan tersebut digelar di Mesjid Besar Al Mukharomah malam tadi, Selasa (25/1 /22) untuk mengenang dan mendoakan para pejuang yang telah gugur dalam peristiwa Merah Putih di Sanga Sangan pada masa Agresi I.
Dalam acara tahlilan tersebut hadir Camat Sangasanga Dachriansyah beserta jajarannya selaku Ketua Panitia, Unsur Forkopimda Kabupaten Kukar, Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, anggota DPC Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kukar, anggota Veteran Kecamatan Sanga Sanga, dan alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta Jamaah Masjid AL-Mukharomah.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Kukar Sunggono menyampaikan bahwa Peringatan Peristiwa Merah Putih yang diselenggarakan sebagai agenda tahunan adalah upaya untuk mengenang kembali perjuangan para pejuang yang ingin mempertahankan Sanga Sanga dari penjajahan Belanda.
Disampaikan oleh Sekda Sunggono bahwa tahlilan yang dilaksanakan pada malam ini merupakan tradisi yang baik untuk terus dilestarikan. Kegiatan ini sebagai bentuk wujud kecintaan kita kepada para pejuang yang telah gugur mendahului kita dengan senantiasa mendoakan semoga arwah para pejuang tersebut mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT.
Sekda Sunggono menambahkan, disamping tujuan tersebut yang tidak kalah pentingnya adalah untuk menumbuhkan semangat bagi masyarakat khususnya masyarakat Sanga Sanga untuk terus melanjutkan perjuangan para pejuang tersebut dengan terus melakukan pembangunan disegala bidang. Diharapkan semangat yang telah dicanangkan oleh para pejuang terdahulu dapat menjadi pemicu untuk terus berbuat dan berkarya dengan memberikan yang terbaik untuk Sanga Sanga.
"Kepada seluruh masyarakat Kota Sanga Sanga saya ucapkan selamat melaksanakan Peringatan Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga. Semoga Allah mencatat semua yang kita lakukan sebagai amal jariyah dan mendapat ridho dan berkah Allah SWT, tutup Sekda Sunggono.
Peristiwa Merah Putih Sanga Sanga merupakan reaksi dari aksi atas Agresi I penjajah Belanda pada tahun 1947 yang ingin kembali menguasai Indonesia terutama pada wilayah yang memiliki sumberdaya alam. Peristiwa Merah Putih Sanga Sanga terjadi pada tanggal 26 Januari 1947 pukul 03.00 dini hari. Pada tanggal 27 Januari 1947 Kota Sanga-Sanga berhasil direbut oleh para pejuang yang ditandai dengan perobekan bendera Belanda di Sanga-Sanga Muara oleh pejuang La Hasan.
