Penulis/Photografer : Rizka Laeliana (Tenaga Ahli Peliputan)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Sebagai bagian dari upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali melaksanakan program vaksinasi DBD di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). SDN 028 Tenggarong menjadi lokasi pelaksanaan kick-off vaksinasi DBD di Kukar. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Rabu, 23 Juli 2025. Sebanyak 1.550 pelajar Sekolah Dasar ditargetkan mengikuti vaksinasi 2 tahap ini.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setkab Kukar Dafip Haryanto mencanangkan kegiatan tersebut didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin, perwakilan Direktorat Jenderal P2M Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Fajar Silalahi, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kukar Kusnandar dan dihadiri para tamu undangan.
Baca Juga : Wamen PPPA Luncurkan Program Caregiver ke Singapura
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin dalam sambutannya menyampaikan bahwa vaksinasi tersebut merupakan langkah strategis untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat DBD yang masih cukup tinggi di Kalimantan Timur. “Kita ubah istilahnya menjadi 'dengue', agar tidak lagi menjadi momok di masyarakat. Fokus kita adalah menciptakan kekebalan sedini mungkin,” ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah melaksanakan vaksinasi DBD di 2 kota, yakni Balikpapan dan Samarinda. Di Balikpapan sebanyak 9.800 anak telah divaksinasi 2 kali dan hingga tahun ke-2 tidak ada kasus DBD dari anak-anak tersebut. Hal serupa juga dilaksanakan di Samarinda dengan 2.700 anak yang divaksin pada tahun 2024. Dilaporkan anak yang telah divaksinasi terbebas dari infeksi dengue hingga saat ini.
Kepala Dinkes Provinsi Kaltim menjelaskan bahwa pada tahun ini Kabupaten Kukar yang menjadi lokasi pelaksanaan program. Disampaikan meski jumlah vaksin masih terbatas, yakni hanya sekitar 3.000 dosis untuk 1.500 anak, pihaknya tetap optimis program ini akan berlanjut. “Apalagi Pemkab Kukar telah menetapkan Peraturan Bupati yang menjadikan vaksin dengue sebagai salah satu vaksin tambahan, ini membuka peluang pengusulan anggaran di tahun berikutnya,” ujarnya.
Baca Juga : Staf Ahli Bidang Umum Setdakab Kukar Heldiansyah Buka Sosialisasi Pelestarian Naskah Kuno
“Dengan 2 kali vaksin, yakni 1 dosis awal dan 1 booster setelah 3 bula, anak-anak kita akan mendapat perlindungan yang terbukti efektif. Kami berharap Pemkab Kukar bisa menyisihkan anggaran agar program ini tidak berhenti sampai di sini. Saya berharap agar vaksinasi ini bisa dilaksanakan setiap tahun bagi seluruh siswa SD di Kabupaten Kutai Kartanegara,” harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur itu juga memaparkan data yang menunjukkan efektivitas vaksin dengue. Sebelum program vaksinasi dimulai, angka kematian akibat DBD di Kaltim mencapai lebih dari 40 anak per tahun. Kini, angka tersebut turun menjadi hanya 7 kasus, dan tak satu pun berasal dari anak yang telah divaksin. Kasus mingguan pun tercatat sekitar 1.700, seluruhnya dari kelompok yang belum menerima vaksin.
“Nyamuk pembawa dengue paling aktif di pagi hingga sore hari, waktu di mana anak-anak berada di sekolah. Jadi sangat masuk akal jika sasaran utama vaksinasi ini adalah siswa Sekolah Dasar,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, dr. Jaya memberikan apresiasi kepada Pemkab Kukar atas kesiapan dalam pelaksanaan vaksinasi. Ditegaskan bahwa produsen vaksin seperti Takeda dan Bio Farma juga telah menyatakan komitmennya untuk mendukung kelanjutan program ini di Kalimantan Timur. “Kita sudah punya bukti. Sekarang saatnya memperluas manfaatnya,” tutupnya.
#pemkabkaltim #pembakkukar #kementriankesehatanri #asisteniiikukar #vaksinasidbd #kukarcegahdbd #sekolahsehat #kickoffvaksinasidbd #dinaskesehatankukar #dinaskesehatanprovinsikaltim #hidupbersihdansehat #gerakan3m #dbdpadaanak #vaksinasisekolah #takeda #biofarma