Penulis : Muhammad Farhan Maulana (Tenaga Ahli Peliputan)
Sumber : NFA RI
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Pemerintah RI bersiap meluncurkan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, pada 19 Juli mendatang. Program ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus menggerakkan roda ekonomi rakyat melalui koperasi berbasis gotong royong.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi usai Rakortas di Kantor Kemenko Pangan di Jakarta pada hari Senin, 7 Juli 2025. Disampaikan bahwa peluncuran koperasi desa/kelurahan merupakan salah satu gagasan besar Presiden RI Prabowo untuk memperluas akses masyarakat terhadap pangan terjangkau dan berkualitas.
"Ini adalah gagasan besar Bapak Presiden RI dan harus berhasil. Koperasi Merah Putih akan menjadi perpanjangan tangan Pemerintah dalam menstabilkan pangan dan mempercepat distribusi ke masyarakat," ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, NFA akan membangun jaringan Kios Pangan yang menjadi bagian dari ekosistem koperasi tersebut. Bantuan pangan beras dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga akan disalurkan melalui Koperasi Merah Putih di desa/kelurahan untuk memastikan distribusi yang lebih akurat dan efisien. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa program intervensi ini telah menurunkan rata-rata harga beras di penggilingan sebesar 4,77% dari akhir 2023 ke akhir 2024.
"Mulai bulan Juli ini, 360 ribu ton bantuan pangan beras akan digelontorkan, ditambah 1,3 juta ton SPHP hingga bulan Desember. Bahkan Bulog akan menyalurkan SPHP langsung ke Koperasi Merah Putih," jelasnya.
Koperasi Merah Putih juga bertujuan memutus rantai distribusi yang panjang dan rawan manipulasi harga. "Kita ingin melindungi masyarakat dari praktik tengkulak dan distribusi yang tidak wajar," tambahnya.
Senada dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih akan menjadi lokomotif baru ekonomi desa. Disampaikan bahwa pendekatan pembentukan koperasi dilakukan secara terstruktur, dengan mengutamakan keberlangsungan usaha dan akses langsung ke kebutuhan pokok masyarakat.
“Sudah terbentuk 80 ribu Kopdeskel Merah Putih. Kita siapkan dulu usahanya, lalu pembiayaannya. Koperasi ini akan memangkas rantai distribusi pangan yang selama ini terlalu panjang, mencapai 8 lapis,” jelasnya.
Untuk memastikan keberhasilan awal, saat ini Pemerintah juga telah menyiapkan 100 mock-up Koperasi Merah Putih sebagai percontohan operasional. Dengan semangat kemandirian dan gotong royong, program ini diharapkan menjadi penggerak baru perekonomian desa sekaligus menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan di seluruh Indonesia.
#koperasimerahputih #ekonomikerakyatan #ketahananpangan #prabowountukrakyat #koperasidesa #panganterjangkau #gotongroyongpangan #stabilisasiharga #arahbaruekonomidesa #gerakanpangannasional #daridesauntukbangsa #rakyatsejahtera #koperasibangkit