Penulis/Ilustrasi : Muhammad Farhan Maulana (Tenaga Ahli Peliputan)
Sumber : NFA RI
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Sebanyak 18 juta keluarga berpenghasilan rendah akan menerima bantuan beras dari Pemerintah. Hal itu disampaikan oleh Kepala NFA Arief Prasetyo Adi di Jakarta pada hari Sabtu, 5 Juli 2025. Disampaikan bahwa proses penyaluran ini sempat menunggu pencairan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dari Kementerian Keuangan RI yang baru diterima NFA di awal Juli. Disampaikan penyaluran bantuan beras untuk masyarakat berpenghasilan rendah tersebut merupakan wujud komitmen Pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat sebagai bagian dari penebalan bantuan sosial 2025.
Dijelaskan bahwa bantuan beras yang disalurkan sebanyak 10 kilogram per Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan total penyaluran untuk 2 bulan sekaligus yakni bulan Juni dan Juli yang dilakukan dalam 1 kali pengiriman (one shoot). Disampaikan bahwa penundaan penyaluran bantuan tersebut juga menjadi bagian dari perbaikan tata kelola keuangan sebagaimana direkomendasikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
"Alhamdulillah, per 4 Juli penugasan bantuan program beras telah kami keluarkan kepada Bulog. Ini adalah wujud nyata perhatian besar Bapak Presiden RI Prabowo Subianto kepada rakyat," ungkapnya. Dijelaskan bahwa penyaluran bantuan tersebut akan menjangkau 18.277.083 keluarga di 38 provinsi di Indonesia. “Data penerima bantuan berasal dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) hasil pembaruan Kementerian Sosial RI dan Badan Pusat Statistik (BPS). Jika terjadi penggantian penerima selama proses distribusi, Pemerintah telah menyiapkan data cadangan hingga 4 juta penerima,” ujarnya.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan penyaluran bantuan akan menggandeng berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Daerah, TNI, hingga Polri. “Tujuannya untuk memastikan distribusi yang tepat sasaran dan mengantisipasi tantangan geografis di berbagai wilayah. Insya Allah beras yang diberikan adalah beras berkualitas baik, yang selama ini dijaga mutu dan stoknya oleh Bulog,” jelasnya.
Ditekankan oleh Kepala NFA RI bahwa penyaluran bantuan beras tersebut bukan hanya soal pangan, tetapi juga strategi jitu Pemerintah dalam menahan laju inflasi. “Data BPS menunjukkan bahwa penyaluran bantuan pangan beras pada tahun 2023 dan 2024 sukses menekan inflasi beras secara signifikan. Di akhir 2023, angka inflasi turun drastis dari 5,61% di September menjadi hanya 0,48% di Desember. Demikian pula pada 2024, inflasi awal tahun di angka 5,32% dapat ditekan hingga 0,1% di akhir tahun,” rincinya.
“Tahun ini, inflasi beras kembali menunjukkan tren naik dari 0,36% pada Januari menjadi 1% di Juni 2025. Penyaluran bantuan pada bulan Juli diharapkan dapat segera menstabilkan harga dan daya beli masyarakat,” tutupnya.
#bantuanpangan2025 #berasuntukrakyat #cadanganpangan #bulog #nfari #nfauntukrakyat #bantuansosialberas #programbantuanpangan #stabilisasihargapangan #pengendalianinflasi #dayabeliterjaga #penyaluranbantuan #bantuanberas #keluargapenerimamanfaat #kpm #datatunggalsosialekonominasional #dtsen #tekaninflasi