Jalan Pahlawan No. 1 Timbau Tenggarong Telp. (0541) 661350 Fax. (0541) 664507 diskominfo@kukarkab.go.id
logo
BERANDA
  • SELAYANG PANDANG
    Sejarah Kukar Kependudukan Potensi Daerah Prestasi dan Penghargaan
  • MEDIA
    Video Dokumen Infografis E-Magazine
  • PEMERINTAHAN
    Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Visi Misi Kukar Strategi Daerah Program Strategis Bupati Kukar Sepanjang Masa Transparansi Keuangan
  • BERITA PPID

    Berita.

    Berita Essay Teknik Informatika Fenomena Profesi Bidang IT dan Sertifikasi Profesi
    Kembali
    18 Nov 2021

    Essay Teknik Informatika Fenomena Profesi Bidang IT dan Sertifikasi Profesi

    Diskominfo

    Pada zaman sekarang perkembangan industri sangat pesat, terutama pada bidang IT yang memudahkan kita dalam melakukan berbagai hal misalnya saja kita ingin membeli barang sehari-hari dan dilakukan secara online dan tidak perlu pergi ke toko untuk membayar cukup dengan pembayaran online. Dengan adanya pandemi covid-19 menyebabkan banyak sekolah dan pekerjaan yang dilakukan secara online. Hal tersebut membuat banyak perusahaan mulai berdiri dalam bidang IT, hal ini berpengaruh dengan peluang pekerjaan yang memerlukan tenaga ahli di bidang IT. Tak jarang banyak orang  minat untuk mendalami bidang ini. 

    Dengan berkembangnya minat orang-orang terhadap bidang ini, maka semakin banyak dari mereka ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang IT di Universitas tertentu. Di UMM sendiri teknik informatika menjadi jurusan yang paling banyak jumlah mahasiswanya dibandingkan 5 jurusan lain di fakultas teknik. Hal ini membuktikan bahwa informatika menjadi jurusan paling diminati saat ini bahkan orang yang tidak paham betul informatika pun juga ikut mendaftar diri ke jurusan ini.

     Mengikuti perkembangan zaman, menyebabkan munculnya bidang IT yang baru yang kemudian memunculkan berbagai macam profesi di bidang IT yang semakin menjurus sesuai dengan keahlian masing-masing. Beberapa profesi itu antara lain yaitu programmer, IT support, software engineer, UI/UX Designer, Cyber Security, Database Administrator, Web Administrator, Network Engineer, System Analyst, dan bahkan youtuber dengan skill menulis source code dan memberi pembelajaran seputar IT pun juga ada.

     Banyak perusahaan membutuhkan para pekerja yang berprofesi di bidang IT, untuk menunjang produktivitas perusahaan. Pekerja yang berprofesi di bidang IT memiliki keahlian yang berbeda-beda, hampir semua keahlian di bidang IT dibutuhkan di semua perusahaan.  Keahlian-keahlian dalam bidang IT tersebut harus teruji. Sebagaimana seorang pekerja yang bekerja sebagai operator komputer maupun web, tidak masuk kedalam keahlian profesional jika hanya mengoperasikan komputer maupun web, karena tidak membutuhkan latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman/jam terbang maupun sertifikasi dalam bidang tersebut, Seorang software engineer maupun web developer dapat dikatakan sebagai profesional, jika memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang tersebut, oleh karena itu pekerja harus di uji dan memiliki pendidikan, pengetahuan dan juga pengalaman untuk dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

     Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melihat dan menentukan kualitas seorang pekerja, yaitu dengan melakukan sertifikasi agar perusahaan bisa memilih berdasarkan kebutuhan dan mengetahui kualitas keahlian dari pekerja. Adanya sertifikasi bertujuan sebagai meningkatkan kualitas pekerja, dikarenakan ketidakmampuan lembaga pendidikan dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan perusahaan dan perkembangan teknologi  yang begitu pesat.

    Masyarakat Ekonomi Asean atau bisa disingkat MEA menetapkan bahwasannya industri IT sebagai sektor utama dalam perkembangan industri. dalam hal ini MEA membuat kerangka standar kualifikasi, kerangka ini berfungsi sebagai pembanding kualifikasi di semua negara anggota dan menciptakan standar sumber daya manusia. standarisasi kualifikasi di asean antara lain yaitu :

     

    1.    ASEAN ICT Skill Standards

    ASEAN member state atau yang disingkat dengan AMS menggunakan information a communications technology atau ICT untuk mendukung pembentukan komunitas ekonomi ASEAN. Dalam hal ini, AMS mempromosikan pergerakan modal manusia ICT di dalam kawasan tersebut melalui penetapan perjanjian pengakuan bersama untuk sertifikat skill ICT. maka dari itu, ASEAN melakukan pemetaan sertifikasi keterampilan ICT lewat AMS menjadi tingkat kompetensi dan referensi sertifikasi umum. Lima area keahlian tercakup dalam tahap pertama pengembangan referensi tingkat kompetensi yang dilakukan pada tahun 2013, yaitu:

    1.    pengembangan perangkat lunak,

    2.    manajemen proyek ICT,

    3.    desain arsitektur perusahaan,

    4.    jaringan dan sistem administrasi,

    5.    sistem informasi dan keamanan jaringan.

    Dua area keterampilan ditambahkan pada fase kedua yang dilakukan pada tahun 2014, yaitu cloud computing dan mobile computing.

     2.    ASEAN Qualification Reference Framework

    ASEAN Qualification Reference Framework (AQRF) adalah kerangka referensi umum yang memungkinkan perbandingan kualifikasi pendidikan di negara-negara anggota ASEAN (AMS) yang berperan. tujuan ASEAN Qualification Reference Framework (AQRF) ialah : mendukung pengakuan kualifikasi, mendorong pengembangan kerangka kualifikasi yang dapat memfasilitasi pembelajaran seumur hidup, mendorong pengembangan pendekatan nasional untuk memvalidasi pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan formal, mempromosikan dan mendorong mobilitas pendidikan, mendukung mobilitas pekerja, meningkatkan pemahaman sistem kualifikasi, dan meningkatkan kualitas sistem kualifikasi.

     

    3.    ASEAN Guiding Principle for Quality Assurance and Recognition of certification  

    ASEAN Guiding Principle for Quality Assurance and Recognition of certification merupakan sebuah proyek yang direncanakan dalam program kerja menteri tenaga kerja ASEAN tahun 2010-2015. Prinsip ASEAN ini bertujuan untuk menyediakan dasar dalam mengembangkan kepercayaan dan pemahaman mengenai kerangka kerja nasional dan sistem sertifikasi kompetensi dari semua negara anggota ASEAN dan untuk menyediakan asas-asas dan protokol untuk mengembangkan proses pengenalan terhadap sistem-sistem ini.

    Indonesia sendiri juga memiliki kerangka kualifikasi yang bernama Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). KKNI merupakan Kualifikasi SDM Indonesia, menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan departemen pendidikan, departemen pelatihan dan pengalaman kerja dalam program pengenalan kemampuan kerja yang sesuai untuk berbagai struktur departemen ketenagakerjaan. KKNI merupakan perwujudan kualitas dan jati diri

    bangsa Indonesia dalam sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kejuruan nasional, dan sistem penilaian prestasi belajar nasional. KKNI mencontohkan, ada sembilan jenjang kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang produktif. Uraian kualifikasi KKNI di semua tingkatan mempertimbangkan pencapaian pembelajaran yang utuh, yang dapat dihasilkan melalui proses pendidikan, baik formal, informal, informal, maupun pengalaman mandiri yang mampu menyelesaikan pekerjaan berkualitas tinggi. Uraian setiap jenjang kualifikasi juga disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni, serta perkembangan sektor-sektor yang menunjang perekonomian dan kesejahteraan rakyat, seperti industri, pertanian, kesehatan, dan hukum.

     

    Setelah memasuki dunia kerja terdapat sebuah rumusan untuk mengetahui kemampuan kerja yang kita miliki yang disebut Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan. SKKNI dikembangkan melalui konsultasi dengan industri terkait, untuk memastikan kesesuaian kebutuhan di tempat kerja. SKKNI digunakan terutama untuk merancang dan mengimplementasikan pelatihan kerja, melakukan asesmen (penilaian) keluaran pelatihan, serta asesmen tingkat keterampilan dan keahlian terkini yang dimiliki oleh seseorang. SKKNI ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan.

     

    Di tempat kerja, kemampuan saja tidak cukup untuk membujuk organisasi untuk mendelegasikan posisi yang lebih tinggi kepada Anda. Inilah sebabnya, tergantung pada bidang Anda, sertifikasi diperlukan untuk membuktikan kompetensi profesional Anda. Sertifikasi profesi itu sendiri adalah suatu keputusan yang diberikan kepada seseorang oleh suatu organisasi profesi sebagai bukti bahwa orang tersebut dapat melakukan suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Ada dua jenis sertifikasi dalam standarisasi profesi IT

    1.    Sertifikasi Akademik

    Merupakan proses sertifikasi profesional, layanan atau barang untuk kelayakan, kualitas atau standar mereka setelah proses evaluasi standar.

    2.    Sertifikasi Profesi

    Proses pemberian sertifikat kompetensi untuk profesi/keahlian tertentu, dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi terkait profesi/keahlian tersebut yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional, standar internasional, dan/atau standar khusus lainnya.

    Dari dua jenis sertifikasi di atas sertifikasi di bidang IT dibagi lagi menjadi 3 model sertifikasi, yaitu:

     •    Sertifikasi oleh professional society (British Computer Society)

     •    Sertifikasi oleh komunitas (Linux Professional)

     •    Sertifikasi oleh vendor (Oracle, Cisco, Unity, Adobe, Microsoft, dll.)

     

    Perkembangan dunia teknologi yang begitu pesat memunculkan fenomena-fenomena baru, terutama pada bidang IT yang memudahkan kita dalam melakukan berbagai hal, menyebabkan munculnya bidang IT yang baru yang kemudian memunculkan berbagai macam profesi di bidang IT yang semakin menjurus sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga keahlian tersebut banyak diperlukan di perusahaan-perusahaan, organisasi besar dan kecil. banyak perusahaan membutuhkan para pekerja yang berprofesi di bidang IT, untuk menunjang produktivitas perusahaan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melihat dan menentukan kualitas seorang pekerja, yaitu dengan melakukan sertifikasi agar perusahaan bisa memilih berdasarkan kebutuhan dan mengetahui kualitas keahlian dari pekerja. dalam hal ini MEA membuat kerangka standar kualifikasi, kerangka ini berfungsi sebagai pembanding kualifikasi di semua negara anggota dan menciptakan standar sumber daya manusia. ASEAN member state atau yang disingkat dengan AMS menggunakan information a communications technology atau ICT untuk mendukung pembentukan komunitas ekonomi ASEAN. sistem informasi dan keamanan jaringan. ASEAN Qualification Reference Framework (AQRF) adalah kerangka referensi umum yang memungkinkan perbandingan kualifikasi pendidikan di negara-negara anggota ASEAN (AMS) yang berperan. ASEAN Guiding Principle for Quality Assurance and Recognition of certification merupakan sebuah proyek yang direncanakan dalam program kerja menteri tenaga kerja ASEAN tahun 2010-2015. Indonesia sendiri juga memiliki kerangka kualifikasi yang bernama Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). KKNI mencontohkan, ada sembilan jenjang kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang produktif. Setelah memasuki dunia kerja terdapat sebuah rumusan untuk mengetahui kemampuan kerja yang kita miliki yang disebut Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). SKKNI digunakan terutama untuk merancang dan mengimplementasikan pelatihan kerja, melakukan asesmen (penilaian) keluaran pelatihan, serta asesmen tingkat keterampilan dan keahlian terkini yang dimiliki oleh seseorang. Di tempat kerja, kemampuan saja tidak cukup untuk membujuk organisasi untuk mendelegasikan posisi yang lebih tinggi kepada Anda. Sehingga sertifikasi profesi menjadi hal penting dalam industri IT, Dimana dapat memudahkan dalam mencari pekerja bagi perusahaan maupun  pekerja yang sedang mencari pekerjaan, sertifikasi juga sangat membantu dalam meningkatkan kesempatan kerja dan kompetisi para pekerja sehingga produktivitas perusahaan menjadi meningkat.

     

     

    Penulis

     

    Dafa Yan Wijaya

    201910370311125 

    Ivan Dwi Nugraha

    201910370311018

    Muhammad Ridho Abror

    201910370311017

    Muhammad Zaki Kurniawan

    201910370311021



    Bagikan ke Facebook Tweet Bagikan ke Google+ Bagikan ke Pinterest Bagikan ke Tumblr Kirim melalui Email
    Berita Kabupaten

    13 Sep 2025
    Pemerintah Kelurahan Melayu Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas RT dalam Pemanfaatan Sistem Informasi Prodeskel
    12 Sep 2025
    Bupati Kukar Hadiri Proses Penilaian Adiwiyata di SMPN 2 Tenggarong
    12 Sep 2025
    Wagub Kaltim dan Bupati Kukar Panen Demplot Padi LEISA di Bukit Biru Tenggarong
    12 Sep 2025
    Diskominfo Kukar Kenalkan Pengelolaan Smart Pole dan Command Center kepada Siswa PKL
    11 Sep 2025
    Pemkab Kukar Peringati Maulid Nabi, Bupati Aulia Rahman Basri Tekankan Pentingnya Uswatun Hasanah
    11 Sep 2025
    Gubernur Kaltim Harum: ”APBD Alat Untuk Memenuhi Kebutuhan Nyata Masyarakat”
    11 Sep 2025
    Tim Penilai Penghargaan Adipura Kunjungi Kantor Diskominfo Kukar
    11 Sep 2025
    Komisi Informasi Kaltim Lakukan Visitasi Monev KIP ke PDAM Tirta Mahakam dan RSUD A. M. Parikesit

    Terhubung

    Email:
    diskominfo@mail.kukarkab.go.id

    Alamat:
    Jalan Pahlawan No.1 Timbau Tenggarong


    Telp. (+62) 541 661350

    Fax. (+62) 541 664507


    Link Terkait

    Bapenda
    Bappeda
    Dinas Kearsipan dan
    Disdikbud
    Diskominfo
    DPMPTSP
    Sekretariat Daerah

    © 2021 Kabupaten Kutai Kartanegara All Rights Reserved - Developed by Diskominfo Kukar