Penulis/Fotografer : Abdilah Amin (Tenaga Ahli Media)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Bupati Edi Damansyah “Ngopi Bareng” bersama pelaku ekonomi kreatif dan pelaku UMKM Kutai Kartanegara. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Selasa, 12 Agustus 2024 di Taman Titik Nol, depan Museum Mulawarman Tenggarong. Selain UMKM turut hadir para influencer, duta budaya, duta wisata, pelaku kreatif, serta Komunitas Teman Tuli di Kukar.
Hadir dalam kegiatan tersebut 2 orang narasumber yakni owner Pallet Café dan Selalu Teh Adi Darmawan dan Wilson Simatupang pelaku ekonomi kreatif sekaligus content creator. "Etam (kita) punya previllage soal rasa, artinya apabila produk kita sudah diterima oleh masyarakat Tenggarong, maka kita bisa bersaing di luar Tenggarong seperti Samarinda dan Balikpapan karena kita punya quality control yang baik," jelas Adi Darmawan.
Sedangkan Wilson menyampaikan, "Etam anak muda punya banyak pilihan di dunia kerja karena banyaknya bentuk dan warna baru yang ada. Maka dari itu saya harap Bapak dan Ibu sekalian yang menjadi orang tua bisa mulai terbuka, bahwasanya anaknya bekerja di industri kreatif tidak memiliki pendapatan yang stabil disetiap bulannya. Namun kami yakin mereka mampu bersaing dan memiliki penghasilan yang cukup," ujarnya.
Sedangkan Wilson Simatupang menyampaikan tips bagi anak muda saat ini yang sedang bergelut diindustri kreatif. "Perlu adanya konsistensi dan selera dalam membuat konten dan kita harus optimis anak - anak muda Kukar mampu bersaing dalam industri kreatif, apalagi kita merupakan tuan rumah bagi Ibu Kota Negara (IKN)," tuturnya.
Sedangkan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Edi Damansyah menyampaikan, “Terdapat 66.833 pelaku usaha mikro kecil yang sudah terdaftar pada Dinas Koperasi dan UMK Kutai Kartanegara. Dari jumlah tersebut 60% lebih sudah terfasilitasi seperti nomor Induk Berusaha, label halal, dan ijin dari BPOM,” ujar Bupati Edi Damansyah.
“Saya berharap UMKM di Kukar dapat saling bekerjasama, kurangi kompetisi dan perbanyak kolaborasi. Untuk membangun daya saing, kita perlu sumber daya manusia yang memiliki keterampilan. Idealnya SDM Kukar tidak hanya berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga harus berbasis kepada ilmu keagamaan. Tiga hal ini adalah modal yang harus dicapai untuk meneruskan perjuangan,” pungkasnya.