Penulis/Fotografer : Annisa Noni Fardiah (Tenaga Ahli Media)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah memberikan makanan tambahan secara langsung kepada balita dan anak di Desa Muara Badak Kecamatan Muara Badak. Pemberian makanan tambahan tersebut merupakan bagian dari gerakan bersama intervensi serentak pencegahan stunting bagi balita dengan permasalahan gizi melalui PMT lokal dan layanan dokter spesialis anak. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Selasa, 6 Agustus 2024.
Hadir dalam event tersebut Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, beberapa kepala OPD Kukar, Bank Kaltimtara, Forkopimcam Muara Badak, Kepala Desa dan BPD se-Kecamatan Muara Badak, Kepala Puskesmas Muara Badak, TP PKK Kecamatan Muara Badak, para Kader Posyandu Badak Mekar, jajaran staf Kecamatan dan Desa, serta masyarakat Desa Badak Mekar.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam arahannya menyampaikan bahwa pelaksanaan pengukuran dan penimbangan balita serentak secara nasional di seluruh indonesia yang dilaksanakan pada bulan Juni lalu telah tertangani dengan baik. “Saya menyampaikan apresiasi kepada pimpinan Puskesmas Kecamatan Muara Badak, para kader posyandu, dan keterlibatan Camat serta Kepala Desa. Kecamatan Muara Badak telah merampungkan 100% hasil dari pengukuran dan penimbangan serentak sudah di data dengan baik,” tuturnya.
“Tadi sudah disampaikan oleh Pimpinan Puskesmas, dari hasil pengukuran didapat data ada balita yang masuk dalam kategori stunting, gizi buruk, gizi kurang, berat badan kurang, dan berat badan tidak naik. Semuanya sudah terinci untuk disetiap tingkat RT dan Desa di Kecamatan Muara Badak,” jelasnya.
Bupati Kukar menyampaikan bahwa Pemkab Kukar telah menetapkan langkah cepat penanganan stunting. Berdasarkan data, di Kecamatan Muara Badak kasus gizi bermasalah terbanyak ditemukan di Desa Muara Badak Ulu, disusul Tanah Datar, dan Tanjung Limau. Sedangkan kasus terendah terdapat di Desa Batu-Batu, Suka Damai, dan Badak Mekar.
Berdasarkan data prevalensi stunting perkecamatan tahun 2024 diketahui bahwa persentase anak balita yang mengalami stunting di Kecamatan Muara Badak sebesar 9,99%. “Salah satu kegiatan yang harus diperhatikan adalah pemberian makanan tambahan (PMT). PMT harus diberikan secara rutin setiap hari atau sesuai jadwal posyandu 1 bulan sekali harus tetap dilaksanakan dengan baik,” tegasnya.
“Tolong disepakati dalam satu titik lokasi dan dihitung jaraknya, sehingga orang tuanya juga tidak terlalu jauh ke posyandu. Khusus balita stunting akan ditangani oleh dokter secara langsung dan didatangi ke tempat yang telah ditetapkan oleh Kepala Desa serta posyandu,” ujarnya.
“Semua pihak harus bergerak cepat dalam penanganan balita dengan kondisi berat badan tidak naik, gizi kurang, gizi buruk dan tinggi badan tidak naik, itu berpotensi stunting. Jika lambat menangani, maka akan menjadi stunting. Kalau sudah stunting panjang urusannya. Semoga pada saat penimbangan serentak berikutnya jangan ada lagi tambahan kasus stunting. Jika anak sudah stunting akan repot, IQ-nya lemah dan tidak mampu bersaing dengan anak-anak seusianya,” jelasnya.
“Saya berharap pelaksanaan PMT dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaan Camat sebagai koordinatornya. Tolong Pak Danramil dan Pak Kapolsek dibantu supervisi. Para Kepala Desa saya minta untuk memperhatikan pelaksanaan PMT. Penanggung jawab PMT adalah Ketua Tim PKK Tingkat Desa. Pihak Desa yang memasak PMT dengan menu dari Dinas Kesehatan Kukar,” jabarnya.