Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menyerahkan bantuan dari Kementerian Pertanian RI kepada 7 Kelompok Tani Desa Rempanga Kecamatan Loa Kulu. Bantuan sebanyak 7 unit Combine Harvester tersebut diserahkan di Balai Benih Induk Desa Rempanga Kecamatan Loa Kulu pada hari Kamis, 11 Januari 2024.
Hadir dalam event tersebut Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Prov. Kalimantan Timur, para Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Perwakilan Gapoktan/Poktan penerima bantuan alsintan, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan Masyarakat setempat.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1579/Bupati-Kukar-Edi-Damansyah-Resmikan-Gedung-Sekretariat-Satu-Data-Kecamatan-Loa-Janan
Dalam kesempatan tersebut Bupati Kukar Edi Damansyah menyampaikan harapannya agar bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian RI dapat lebih besar lagi di tahun berikutnya. “Hal ini karena Kukar telah ditetapkan sebagai lumbung pangan Nasional oleh Kementerian Pertanian RI termasuk mendukung ketahanan pangan Ibu Kota Negara (IKN Nusantara),” ujar Bupati Kukar.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1578/Bupati-Kukar-Lakukan-Monitoring-Dan-Evaluasi-Bantuan-Program-Pembangunan-Berbasis-RT
“Kami berharap dukungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung pembangunan pertanian dalam arti luas di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kami berharap bantuan dapat lebih fokus dan terintegrasi khususnya pada kawasan-kawasan pertanian yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,” tuturnya.
Bupati Kukar menyampaikan salah satu kendala utama yang dihadapi petani khususnya petani padi sawah adalah karena kekurangan tenaga pertanian. “Akibatnya padi yang seharusnya dapat dipanen tepat waktu, menjadi lewat masa panen. Konsekuensinya adalah kualitas gabah menurun dan berakibat pada nilai penjualan gabah yang tidak sesuai harapan,” jelasnya.
Bupati Edi Damansyah berharap bantuan yang disampaikan dapat membantu petani. Dengan alat mesin pertanian tersebut maka masa panen padi dapat tepat waktu dan kualitas gabah dapat tetap terjaga dengan nilai jual yang menguntungkan petani. “Kami berharap bantuan ini dapat mendorong efektifitas dan efisiensi kegiatan pertanian dilapangan agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” tuturnya.
Bupati Edi Damansyah berpesan kepada Kelompok Tani penerima bantuan alsintan agar memperhatikan pemeliharaan alsintan agar dapat berfungsi optimal dan memiliki umur operasi yang lebih panjang. Dalam kesempatan tersebut Bupati Kukar berpesan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar agar membentuk dan membina kelembagaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) pada daerah sentra/kawasan pertanian.
“Saya minta minimal di 1 kecamatan 1 sentra pertanian terbentuk UPJA sebagai percontohan yang harus bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) atau Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA), tegasnya.
Bupati Edi Damansyah menjelaskan bahwa keberadaan UPJA di daerah sentra produksi tidak saja menjadi solusi dalam mengatasi kebutuhan alsintan bagi petani untuk mengolah lahan pertanian, pengairan, panen dan pasca panen, tetapi juga menjadi solusi dalam mengatasi kelangkaan tenaga kerja.
Bupati Kukar juga berharap Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar untuk memiliki data dan peta sebaran alat dan mesin pertanian (Alsintan) di Kabupaten Kutai Kartanegara. “Dengan data tersebut kita dapat mengetahui kebutuhan alsintan bagi poktan/gapoktan di Kukar. Data tersebut akan menjadi dasar Pemkab Kutai Kartanegara untuk mengajukan bantuan kepada Kementerian Pertanian RI,” tuturnya.
Bupati Kukar Edi Damansyah menegaskan bahwa Alsintan merupakan bagian penting dalam proses modernisasi pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara yang mampu mendorong peningkatan efektivitas dan efisiensi kegiatan petani di lapangan.
Diingatkannya agar semua pihak terkait dapat memperhitungkan kebutuhan dan kapasitas maksimal mesin panen (combine harvester). “Di beberapa wilayah alsintan harus menjadi prioritas. Ketimpangan rasio antara alsintan dan luas hamparan padi sawah yang akan dipanen berakibat pada lambatnya masa panen. Akibatnya hasil panen mengalami kerusakan yang berakibat pada penurunan kualitas gabah dan petani mengalami kerugian. Saya berharap pembangunan pertanian dalam arti luas dapat mewujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia ,” ujarnya.
Penulis : Annisa Noni Fardiah (Tenaga Ahli Media)