Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah kukuhkan Pengurus Kontak Tani Dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Loa Janan periode 2023-2024, yang diselenggarakan di Lokasi Pertanian Pondok Bangunan Gapoktan Dusun Tegal Anyar Desa Loa Janan Ulu Kecamatan Loa Janan pada hari Kamis, 11 Januari 2024.
Dalam Kesempatan ini Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menyampaikan Bahwa “Harapan kami KTNA dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam memberikan solusi yang cerdas dan meningkatkan peranannya saat ini dan dimasa mendatang (Revitalisasi Fungsi dan Peran KTNA)”, ujarnya.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1576/Bupati-Kukar-Edi-Damansyah-Lantik-PJ-Kepala-Desa-Jembayan-Ilir
“Beberapa waktu lalu kami dipanggil khusus oleh Menteri Pertanian RI bersama Pj. Gubernur Kalimantan Timur. Hal ini terkait dengan dukungan dari Kementerian Pertanian dalam mendorong Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai salah lumbung pangan nasional termasuk lumbung pangan Ibu Kota Negara (IKN Nusantara). Untuk itu, kami sangat mengharapkan bantuan, dukungan dan kerjasama Pengurus dan Anggota KTNA untuk mewujudkan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai salah satu lumbung pangan nasional sesuai ketetapan Kementerian Pertanian sejak tahun 2016”, tambahnya.
Bupati juga menambahkan “Terkait dengan komitmen kami terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas, kami tegaskan kembali bahwa kami akan fokus dan sungguh-sungguh dalam mengawal kebijakan pembangunan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam Visi dan Misi, Cita KUKAR “IDAMAN (INOVATIF, DAYA SAING dan MANDIRI)”, Program Prioritas/Unggulan dan Program Dedikasi EDI-RENDI sudah sangat jelas dan tegas salah satu fokus kami adalah Pertanian dalam Arti Luas melalui Program Pembangunan Pertanian dalam Arti Luas Berbasis Kawasan dan Program Hilirisasi Produk Pertanian”, imbuhnya.
“Saat ini telah ditetapkan 5 (lima) kawasan pertanian untuk pengembangan padi sawah. Lima kawasan pertanian di atas merupakan sawah eksisting dengan luas keseluruhan + 8.093,06 hektar. Ke depan melalui optimalisasi fungsi dan peran PPL, diharapkan dapat mendorong pembentukan dan pembinaan Kelompok Tani Milenial di wilayah kerja masing-masing. Hal ini tentunya harus didorong melalui perubahan orientasi (mindset) anak-anak muda saat ini yang berasumsi bahwa sektor pertanian tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik, termasuk identik dengan hal-hal yang sifatnya kotor dan berlumpur”, ujarnya.
“Untuk menarik minat anak-anak muda agar mau terjun dan bekerja dalam bidang pertanian tentunya harus dilakukan antara lain melalui Moderinisasi Sistem Pertanian (Mekanisasi Pertanian). Sistem pertanian tradisional/konvensional harus diubah dengan Pertanian Modern. Harapan kami, KTNA juga dapat mendorong penumbuhan kelompok-kelompok pemuda tani milenial di wilayah masing-masing”, ungkapnya.
“Selain itu, masalah yang dihadapi saat ini adalah tingkat kesejahteraan petani yang masih rendah. Secara umum hal ini ditunjukkan dengan Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Kutai Kartanegara yang rata-rata masih rendah (di bawah 100). Berdasarkan hasil kajian Tim Balitbangda Kukar (2020), NTP Kabupaten Kutai Kartanegara dari tahun 2016 hingga September 2020 masih dibawah 100. Hal ini terjadi pada semua sub sektor pertanian. NTP gabungan berada pada angka 97,23 dimana NTP subsektor tanaman pangan 95,97, Perkebunan Rakyat 89,33, Peternakan 95,46, dan Perikanan Tangkap 97,44”, jelasnya.
“Sebagai informasi, NTP adalah angka perbandingan antar Indeks Harga yang Diterima Petani (It), dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. Bila angka NTP lebih besar dari 100, maka kondisi petani sedang mengalami surplus. Sedangkan bila kurang dari 100 artinya petani mengalami defisit. Semakin besar surplusnya, maka kesejahteraan petani juga meningkat" jelasnya
Penulis : Annisa Noni Fardiah (Tenaga Ahli Media)
