Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia kini memasuki masa siklus tahunan, kondisi dimana seluruh masyarakat harus Bersama mewaspadai dan melakukan Langkah antisipasi guna memutus mata rantai penyebarannya.
Tercatat di wilayah Kalimantan Timur, tanggal 19 Mei 2023 mencapai 1.673 kasus. Dari total kasus tersebut, 8 orang dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1166/Pemkab-Kukar-Ajak-Pemilih-Pemula-Berpartisipasi-Aktif-Dalam-Pesta-Demokrasi-2024
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin mengurai satu persatu kabupaten kota di Kaltim, Kota Balikpapan penyumbang kasus DBD terbanyak dengan 487 kasus dan 1 orang meninggal dunia, diikuti Kabupaten Kukar dengan 241 konfimasi kasus dan 1 orang meninggal dunia, sementara Kota Samarinda ada 226 konfirmasi kasus dan 2 orang meninggal dunia.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1165/Road-to-IKN-Akan-Digelar-10-11-Juni-2023
Lebih lanjut dijelaskan “Bontang 132 kasus, Kutim 177 kasus, Kubar 101 kasus, masing- masing tidaka ada konfimasi meninggal. Sementara Mahulu 98 kasus dengan 2 orang meninggal, Berau 82 kasus, Paser 82 kasus, dengan masing- masing ada satu yang meninggal dunia, terakhir ada PPU dengan 47 kasus tanpa ada konfirmasi meninggal dunia,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin, Jumat 19 Mei 2023.
Untuk diketahui, Incident Rate (IR)DBD tahun 2022-2023, mencapai 44,4 di Kaltim, sementara target nasional dipatok pada angka kurang dari 10 banding 100.000 penduduk, sedangkan untuk Case Fatality Rate (CFR) di Kaltim mencapai 0,48 persen dimana lebih rendah dari target nasional yakni 1 persen kasus kematian akibat DBD.
“Guna menekan angka kasus DBD, kami mengimbau masyarakat untuk aktif memeriksa jentik secara berkala dan lakukan 3 M yakni menguras dan menyikat tempat penampungan air seminggu sekali, menutup tempat penampungan air dengan rapat dan melakuan daur ulang atau memanfaatkan barang bekas yang masih bernilai guna,” pungkasnya.
Masmun Jaya : Pranata Humas Diskominfo Kukar