Penulis/Fotografer: Abdilah Amin (Tenaga Ahli Peliput)
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Mulawarman (UNMUL) Kalimantan Timur melaksanakan kuliah Komunikasi Multikultural. Perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026 dengan tema “Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika Dalam Satu Panggung” berlangsang pada hari Rabu, 29 Oktober 2025 di Gedung Serbaguna FISIPOL UNMUL. Kuliah tersebut menghadirkan Pranata Humas Ahli Muda Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara, Zainul Effendi Joesoef sebagai dosen tamu.
Kegiatan tersebut dihadiri Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi Silviana Purwanti dan dosen pengampu mata kuliah multikulturalisme Johantan Alfando Wikandana Suciptayang, serta mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2024.
Dalam pengantar sebelum kuliah berlangsung, dosen mata kuliah multikulturalisme Johantan Alfando Wikandana Sucipta berharap agar mahasiswa dapat menyimak dan mengimplementasikan nilai-nilai yang disampaikan oleh narasumber. “Saya berharap teman-teman mahasiswa dapat menyimak apa yang disampaikan oleh narasumber kita. Tema "Bhinneka Tunggal Ika Dalam Satu Panggung" harus bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Baca juga: Balai Sidang Pengadilan Agama Kembali buka di Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Kota Bangun
Dosen tamu, Zainul Effendi Joesoef menyampaikan lintasan sejarah multikulturalisme pada masa feodalisme, kolonialisme, hingga masa kemerdekaan dan pasca kemerdekaan Indonesia. Disampaikan bahwa para founding fathers sangat memahami bahwa Hindia Belanda memiliki banyak perbedaan berbasis biologis ataupun sosio-kultural, dan politik.
“Founding Fathers kita berusaha merumuskan isu dasar yang dapat mempersatukan wilayah Indonesia seperti Sumpah Pemuda dan Pancasila dengan perkembangannya seperti rumusan Piagam Jakarta. Atas dasar pemahaman akan perbedaan, maka Piagam Jakarta kembali menjadi rumusan Pancasila seperti semula. Ini adalah buah kebijaksanaan dan pemahaman tentang pentingnya menghargai perbedaan dan toleransi, dan bukan semata menegaskan supremasi mayoritas” ujarnya.
“Pada banyak keluarga muslim di Indonesia, terdapat perbedaan mazhab yang tidak menghambat pelaksanaan ibadah berjamaah. Hal itu dapat berlangsung karena pemahaman akan adanya persamaan yang mendasar,” tuturnya.
“Indonesia adalah rajutan keberagaman dan memerlukan upaya konkrit untuk menjaga harmoni. Untuk itu perlu bagi semua pihak untuk lebih intens berkomunikasi, mengembangkan perspektif emik, dan toleransi, serta kesepakatan-kesepakatan yang harus selalu dijaga dan dikembangkan menjadi lebih baik dan manusiawi,” tegasnya.
Disampaikan pentingnya refleksi diri untuk menumbuhkan kesadaran akan realitas keberagaman. “Dalam faktanya, secara biologis banyak diantara kita adalah hasil percampuran ras. Realitas biologis ini diikuti dengan realitas sosio-kultural,” ungkapnya.
“Agar hidup kita harmoni dalam realitas keberagaman, kita harus memperbaiki cara berfikir kita dengan menghindari fallacy atau kesesatan berfikir. Labelling dan argumentum ad populis, dan berbagai fallacy pada suku, agama, ras, dan golongan, harus kita hindari dan menjadi tanggung jawab semua pihak,” tegasnya.
“Kita juga tidak perlu memaksakan perbedaan yang ada untuk menjadi sama dan seragam, karena akan menghasilkan kesewenang-wenangan. Perbedaan yang ada harus diatur dengan produk hukum dan kesepakatan bersama, dan hasilnya harus dihormati agar tidak menjadi pemicu konflik yang memecah belah,” pesannya.
Perkuliahan berlangsung menarik dan diikuti dengan antusiasme para mahasiswa. Banyak pertanyaan dan tanggapan muncul, menjadikan suasana diskusi semakin hangat.

#bhinnekatunggalika #komunikasimultikultural #multikulturalisme #ilmukomunikasifisipunmul #unmulsamarinda #fisipolunmul #diskominfokukar #toleransi #mahasiswaunmul #humaskukar #ilmukomunikasiunmul #toleransi
 
                             
         
         
         
         
         
         
         
                        