Penulis: Sephia Caesaria Attara (Tenaga Ahli Peliputan)
Sumber: Komdigi RI
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Digitalisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi langkah strategis dalam upaya menurunkan angka stunting dan menyiapkan generasi unggul menghadapi bonus demografi. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Nezar Patria dalam Talk Show bertajuk “Transformasi Digital, MBG, dan Pengentasan Kemiskinan.” Talk swow tersebut berlangsung di Studio RRI PRO3 Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 15 Juli 2025.
Program ini akan menjangkau sekitar 82 juta anak pada akhir 2025. Intervensi digital atau digitalisasi dalam pelaksanaan MBG adalah keniscayaan,” tegas Wamen Komdigi RI.
“Digitalisasi satu-satunya cara efektif dalam pengelolaan program berskala nasional. Program MBG membutuhkan sistem terintegrasi mulai dari rantai pasok bahan makanan, pengawasan standar gizi, distribusi, hingga pelaporan. Untuk menjamin ketepatan waktu dan kualitas makanan, seluruh proses harus berbasis data yang dikelola secara efisien,” jelasnya.
“Proses menyiapkan makanan bergizi bukan sekadar memasak dan membagikan. Harus dipastikan bahwa pasokan bahan makanan datang tepat waktu dan memenuhi standar gizi. Itu semua hanya bisa diwujudkan jika sistem pendukungnya berbasis data,” jelasnya.
“Dengan sistem digital, pemantauan terhadap harga bahan pokok, ketersediaan stok, kualitas makanan, hingga waktu pengiriman dapat dilakukan secara real-time. Pendekatan ini diyakini mampu menekan risiko kesalahan, manipulasi, dan pemborosan anggaran,” tuturnya.
Disampaikannya bahwa koordinasi ekosistem MBG dari hulu ke hilir membutuhkan akses digital yang memadai dan merata. “Dalam 1 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sistem komunikasi harus berjalan optimal agar distribusi makanan bergizi dapat terlaksana secara efisien,” ujarnya.
“Apabila ada keluhan masyarakat terkait kualitas makanan, sistem pengawasan sudah disiapkan untuk merespons secara cepat,” ungkapnya. Digitalisasi juga akan mencegah manipulasi harga dalam proses pengadaan logistik. Sistem yang terintegrasi secara terbuka memungkinkan transparansi yang lebih tinggi dalam implementasi program.
“Program ini sangat strategis. Meski dimulai agak terlambat, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Langkah ini merupakan strategi penting dari Presiden Prabowo untuk memajukan nutrisi anak-anak Indonesia,” tandas Nezar.
Ditegaskan bahwa Program MBG merupakan investasi jangka panjang yang berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Berdasarkan pengalaman negara-negara lain, pemberian makanan bergizi sejak dini terbukti meningkatkan produktivitas dan kecerdasan anak-anak sebagai calon tenaga kerja unggul.
“MBG akan berdampak pada kesiapan tenaga kerja Indonesia dalam membangun ekosistem ekonomi, yang nantinya juga akan didominasi oleh ekonomi digital,” tambah Nezar.
Sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas 2045, digitalisasi MBG turut menjamin keadilan akses dan pengawasan publik. Dengan konektivitas yang telah menjangkau 97 persen wilayah berpenghuni, seluruh daerah memiliki kesempatan yang sama untuk menerima manfaat program ini.
#digitalisasimbg #transformasidigital #atasistunting #bonusdemografi #indonesiaemas2045 #komdigiri #layananpublikberbasisdata #programstrategisnasional #wamenkomdigiri #intervensidigital #makanbergizigratis #mbg #pemanfaatanteknologidigital #digitalisasiprogrammbg #tekanangkastunting #transformasidigital #pengentasankemiskinan #indonesia emas2045 #keadilan akses #pengawasanpublik #pengelolaandatadigital #sistemdigital #cegahmanipulasianggaran #cegahpemborosananggaran #satuanpelayananpemenuhangizi #sppg #ekonomidigital #layananberbasisdata