Penulis : Rizka Laeliana (Tenaga Ahli Peliputan)
Photografer : Muhammad Firza Akbar (Tenaga Ahli Peliputan)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji bersama Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri menghadiri panen Demonstration Plot (Demplot) Padi Sistem Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) dan aplikasi Digital Farming melalui pemanfaatan Drone Sprayer Agriculture. Kegiatan tersebut berlangsung di Klaster Gapoktan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong pada hari Jumat, 12 September 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltim, Komandan Korem (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen TNI Anggara Sitompul, Forkopimda Kukar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Budi Widihartanto, dan sejumlah undangan lainnya.
Baca Juga : Pemkab Kukar Peringati Maulid Nabi, Bupati Aulia Rahman Basri Tekankan Pentingnya Uswatun Hasanah
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menyampaikan bahwa demplot LEISA yang dikombinasikan dengan teknologi pertanian modern, mampu mendukung terwujudnya kemandirian pangan di daerah. Menurutnya dengan program ini, produktivitas padi di Kukar dapat meningkat hingga 6 ton per hektare, bahkan berpeluang mencapai 3 kali panen dalam setahun. “Dengan 13.000 hektare lahan sawah aktif di Kukar, insya Allah kita bisa mencapai swasembada pangan pada 2026,” ujarnya.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji juga menekankan pentingnya sistem irigasi sebagai syarat utama keberhasilan program ini. Dijelaskan bahwa sebagian besar sawah di Kaltim khususnya di Kukar, merupakan sawah tadah hujan.
Disampaikan bahwa Pemprov Kaltim akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI untuk mempercepat irigasi sawah demi mewujudkan swasembada pangan pada 2026. “Jika irigasi terjamin, maka target 3 kali panen per tahun akan tercapai dan swasembada pangan bisa diwujudkan,” tambahnya.
Baca Juga : Komisi Informasi Kaltim Lakukan Visitasi Monev KIP ke PDAM Tirta Mahakam dan RSUD A. M. Parikesit
Sementara itu, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Kaltim dan Bank Indonesia atas dukungan terhadap pelaksanaan demplot padi dengan sistem LEISA. “Sistem LEISA menekankan pertanian berkelanjutan dengan input rendah, mengoptimalkan sumber daya lokal, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pestisida sintetis. Sistem ini tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga menjaga kesehatan produk pertanian dan kelestarian lingkungan,” jelasnya.
“Penerapan sistem LEISA yang diperkuat dengan hadirnya teknologi modern seperti Drone Sprayer Agriculture, tidak hanya mempermudah petani dan diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk berwirausaha di sektor pertanian,” tuturnya. Disampaikan bahwa Pemerintah Kukar telah melakukan modernisasi pertanian melalui penyediaan alat dan mesin pertanian berbasis teknologi, termasuk penggunaan drone untuk pengendalian hama.
Diharap program demplot LEISA dan Aplikasi Digital Farming dapat diperluas ke wilayah-wilayah padi lainnya di Kukar. “Komitmen kami terhadap pembangunan pertanian sangat besar, bahkan menjadi prioritas utama dalam strategi transformasi ekonomi daerah dari sektor ekstraktif menuju sektor terbarukan,” tegasnya.
Berdasarkan data BPS Kaltim 2024, luas panen padi di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 57.143 hektare, dengan kontribusi terbesar dari Kukar seluas 26.744 hektare atau 46,80 persen. Produksi padi Kukar mencapai 115,10 ribu ton gabah kering giling, setara 50,71 persen dari produksi Kaltim. “Apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), peran strategis Kukar sebagai lumbung pangan akan semakin besar, karena kebutuhan pangan jutaan penduduk IKN harus terpenuhi,” jelasnya.
#kukarkab #diskominfokukar #kukaridamanterbaik #panenpadi #demplotleisa #digitalfarming #dronepertanian #wagubkaltim #bupatikukar #pertanianberkelanjutan #petanimilenial #swasembadapangan #kaltimmaju #bukitbirutenggarong #lumbungpangankaltim