
Penulis: Abdilah Amin (Tenaga Ahli Peliputan)
Sumber : Pemprov Kaltim
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam rangka koordinasi percepatan program swasembada pangan nasional. Kunjungan kerja berlangsung di Auditorium Markas Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Kota Balikpapan pada hari Kamis, 8 Mei 2025. Kunjungan tersebut sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang mendorong kemandirian pangan melalui optimalisasi lahan pertanian.
Baca Juga :
Hadir dalam kunjungan kerja tersebut Gubernur Kaltim H. Rudy Mas'ud (Harum), Wakil Gubernur H. Seno Aji, Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Ari Aryanto, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul, Bupati dan Wali Kota se-Kaltim, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, serta para penyuluh pertanian daerah.
Baca Juga : Market Day Tahunan TK Tunas Harapan 1 Marangkayu
Dalam pertemuan tersebut Mentan RI Amran menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat berkomitmen penuh mendukung Kaltim menjadi lumbung padi baru di Indonesia. Diharapkannya Provinsi Kaltim dapat mencapai swasembada pangan maksimal dalam 2 tahun ke depan.
“Kita ingin Kalimantan Timur tidak lagi menerima beras dari luar, melainkan bisa menjadi penyuplai ke provinsi lain. Untuk itu Kementerian Pertanian RI telah menyiapkan dukungan berupa penyediaan benih unggul, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), serta pendampingan teknis bagi petani,” ujarnya.
Disampaikannya bahwa Kementan RI telah mengalokasikan anggaran minimal Rp500 miliar untuk implementasi program strategis di Kaltim seperti optimalisasi lahan (oplah), peningkatan frekuensi panen hingga 3 kali setahun, distribusi pupuk yang lebih efisien, perbaikan irigasi, serta pembukaan lahan baru untuk sawah.
Mentan RI Amran menyoroti dampak perubahan iklim global yang menjadi problem terhadap sektor pertanian. “saya tetap optimistis dengan tantangan ini. Dengan iklim ekstrem justru kita dituntut lebih cerdas dan inovatif, sehingga produksi bisa melonjak,” tegasnya.
Gubernur Kalimantan Timur Harum menyambut baik program ini dan menegaskan bahwa swasembada pangan merupakan prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang diimplementasikan melalui Kementerian Pertanian RI. Disampaikannya data bahwa kebutuhan beras di Kaltim mencapai 450 ribu ton per tahun, sementara produksi lokal masih berada di angka 200 ribu ton. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas menjadi prioritas utama.
Baca Juga : Ketua PPATK : “Judi Online Ancam Stabilitas Sosial dan Ekonomi”
“Kami siap bersinergi dan berakselerasi bersama Pemerintah Pusat untuk mewujudkan kemandirian pangan di Kalimantan Timur. Saat ini Kaltim masih bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah, terutama untuk beras, daging ayam, telur, serta buah dan sayuran yang mencapai 50 hingga 70 persen dari total kebutuhan. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kaltim. Namun dengan lahan yang luas dan potensi pertanian yang besar, Saya yakin Kaltim dapat mengurangi ketergantungan ini secara signifikan.
#presidenri
#mentanri
#gubernurkaltim
#swasembadapangankaltim
#kemandirianpangan
#astacita
#optimalisasilahanpertanian
#kaltimlumbungpadi
#alsintan
#pendampinganteknispetani
#panen3kalisetahun
#perubahaniklimglobal
#produktivitaspertanian