Penganugaran gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Adji Muhammad Idris oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 109 dan 110 TK Tahun 2021 Tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Kehormatan Bintang Jasa di Istana Negara Jakarta pada Hari Pahlawan, Rabu 10 November 2021.
Sultan Adji Muhammad Idris adalah cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng yang ikut bertempur melawan pasukan VOC ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan bersama rakyat Bugis. Sultan Adji Muhammad Idris memerintah pada tahun 1735 hingga tahun 1778 dan merupakan Raja Kutai Kartanegara pertama yang menggunakan nama Islam dan pertama bergelar Sultan semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada abad ke-17.
Penyambutan dan upacara Kaseh Selamat atas Anugerah Gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Aji Muhammad Idris berlangsung di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura pada hari Sabtu (13/11/21) didahului konvoi dari unsur pemerintah, orsospol dan masyarakat.
Sekda Sunggono dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun ini di Istana Negara begitu istimewa. "Walaupun beliau telah berpulang, tapi jasa-jasanya dalam berjuang merebut, serta mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa akan tetap dikenang, " tuturnya.
"Semoga dengan semangat Sultan Adji Muhammad Idris, kita dapat memperkuat semangat generasi Kutai Kartanegara sebagai generasi bangsa yang berkarakter kuat, berpikir positif, bersikap optimis, kreatif dan inovatif, rukun satu sama lain, dan mau melangkah dan bekerja keras bersama. Di Kutai Kartanegara kita hidup nyaman dengan penuh kesyukuran sambil mendayagunakan berkah yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT dengan semangat bersama betulungan etam bisa, " ungkapnya.
Disampaikan bahwa Pemkab Kukar mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, bagi lingkungan, bagi masyarakat maupun daerah Kutai Kartanegara.
Sekda Sunggono mengungkapkan bahwa peran Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam tumbuh dan berkembangnya Kabupaten Kutai Kartanegara begitu besar terutama dalam pelestarian warisan sejarah dan budaya kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia.
Disampaikannya bahwa dalam pembangunan di Kutai Kartanegara, dukungan sektor pariwisata menjadi penting untuk menjadikan daerah Kukar sebagai daerah tujuan wisata baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Kilas balik perjalanan sejarah ini menjadi spirit serta semangat Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mewujudkannya melalui Program KUKAR IDAMAN.
"Peran Kesultanan Kutai Kartanegara sangat penting sebagai mitra sekaligus sebagai penyeimbang perjalanan pembangunan daerah. Pemerintah dalam menjalankan amanah pembangunan memerlukan saran, pendapat serta pertimbangan, salah satunya tentu dari pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Salah satu dari 23 program Dedikasi adalah penetapan Tenggarong sebagai Kota Warisan Budaya, " ungkap Sekda Kukar Sunggono.
Ditambahkannya bahwa misi Pemerintah daerah melalui Progam KUKAR IDAMAN yang tertuang dalam RPJMD Kutai Kartanegara 2021-2026 adalah Meningkatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia Yang Berakhlak Mulia, Unggul dan Berbudaya.
Sementara itu Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Awang Yacoub Luthman mewakili kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Negara yang telah mengukuhkan Sultan Adji Muhammad Idris sebagai Pahlawan Nasional.
"Kami melihat Sultan Adji Muhammad Idris tidak berharap apapun untuk perjuangannya, kami menyebutnya sebagai perjuangan tanpa harga. Tapi kami anak-anak cucunya menilai perjuangan Beliau sangat berharga. Ini yang menjadi simbol di Kaltim, sebagai spirit kita untuk melakukan proses pembangunan di tanah Kutai," pungkasnya.