Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penetapan Agenda Prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten Kukar tahun 2023 di Kantor Desa Sari Nadi Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rakor yang digelar pada hari Senin, 6 Maret 2023 di Balai Pertemuan Umum Desa Sari Nadi dipimpin Kepala Diskominfo Kukar Dafip Haryanto. Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Kota Bangun Darat Zulkifli, pihak Baznas, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PU, Dinas Pemdes, Dinas Pariwisata, dan Kepala Desa Sri Nadi.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/991/Rehab-dan-Bangun-Sapras-Pendidikan,-Kukar-Siapkan-Dana-Rp.-300-Miliar
Kegiatan Rakor tersebut merupakan tindak lanjut arahan Bupati Kukar Edi Damansyah terkait acara Kelompencapir Reborn Jilid 3 yang diinisiasi Diskominfo Kukar dan LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda yang berkolaborasi dengan Baznas Kukar dan pihak Desa Sari Nadi.
Kadis Kominfo Dafip Haryanto mengatakan bahwa tujuan rakor adalah untuk menyinergikan pembagian tugas dalam kegiatan siaran langsung Kelompencapir Reborn yang akan dilaksanakan pada 12 Maret 2023. Dalam rakor tersebut juga dilakukan pengecekan kondisi jaringan internet dilapangan dan membahas penentuan lokasi dalam penempatan perangkat siaran langsung serta mobilitas untuk akses menuju lokasi kegiatan. Kadis Kominfo Dafip Haryanto menyampaikan bahwa kegiatan Kelompencapir Reborn akan melibatkan Baznas dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di Desa Sari Nadi.
Camat Kota Bangun Darat Zulkifli mengapresiasi Diskominfo Kukar sebagai pengampu kegiatan Kelompencapir Reborn yang telah memilih Desa Sari Nadi sebagai lokasi kegiatan. Disampaikan harapannya agar sektor pertanian di kawasan desa tersebut dapat terus berkembang. Zulkifli menyatakan bahwa Desa Sari Nadi sebagai bagian dari Kecamatan Kota Bangun Darat siap menjadi tuan rumah.
Perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS ) Kukar Wiwiek mengatakan bahwa pada tahun ini Baznas Kukar akan bekerja sama dengan para petani. Wiwiek menjelaskan bahwa BAZNAS akan membeli gabah petani saat panen agar manfaatnya dapat langsung dirasakan petani. “Program ini untuk memutus rantai distribusi yang panjang dari petani hingga ke pedagang eceran beras. BAZNAS tidak boleh mencari keuntungan bahkan program ini untuk memberi keuntungan distribusi kepada petani,” ujarnya.
Penulis : Heryanto
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Prahum Ahli Muda)
