Sekitar Rp 300 miliar, dianggarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara, untuk kebutuhan sarana dan prasarana (sapras) pendidikan. Dari total alokasi anggaran yang didapatkan Disdikbud sebesar Rp 1,5 triliun.
Nilai tersebut, digunakan untuk perbaikan sekolah dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mulai dari rehabilitasi ringan, sedang dan berat untuk ratusan sekolah di 20 kecamatan se-Kukar. Juga untuk pembangunan gedung baru untuk proses belajar mengajar.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/990/PMI-Kukar-Kini-Miliki-Teknologi-Donor-Darah-CLIA
Ditambah dengan pengadaan sapras Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), komputer dan laptop, serta pengadaan meubelair. “Jumlahnya (unit sekolah) tidak hapal, ada sekitar 100 unit,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Aprilian Noor, Senin (6/3/2023).
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/989/DLHK-Kukar-Optimalkan-Bank-Sampah
Sementara untuk pembiayaan lainnya dari total dana yang dikelola oleh Disdikbud Kukar sebesar Rp 300 miliar diperuntukkan untuk penganggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Yang terbagi dalam BOS Kabupaten (BOSKab) dan BOS Nasional (BOSNas). Besaran anggaran itu Rp 900 miliar digunakan untuk kebutuhan gaji Aparatur Sipil Negera (ASN), guru yang berstatus PNS dan guru yang berstatus tenaga honorer.
“Dari anggaran sebesar Rp 1,5 triliun itu, merupakan mandatory spending untuk dana Pendidikan sebesar 20 persen,” tutup Thauhid.
Masmun Jaya : Pranata Humas Diskominfo Kukar