Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) dan Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara menggelar dialog interaktif membahas Introduksi Imunisasi PCV (Pneumokokus Konyugasi) dan Rotavirus. Dialog interaktif tersebut digelar di RPK Kukar di kawasan Jalan Stadion Utara Kelurahan Panji, Tenggarong pada hari ini, Rabu (26/10/22).
Ghofur Hariyono menjelaskan tentang pnemonia, yakni inflamasi akut yang mengenai jaringan paru-paru. Pnemonia ditandai dengan gejala demam, batuk, dan kesukaran bernafas seperti napas cepat. Sedangkan pada bayi dan balita ditandai dengan ditemukannya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam dan hipoksemia.
Dijelaskannya pada penderita Pneumonia, alveoli akan terisi oleh lendir sebagai akibat proses peradangan. Hal ini menyebabkan kesulitan penyerapan oksigen sehingga otot pernafasan tambahan turut berfungsi dan menyebabkan terjadinya kesukaran bernafas. Pneumonia bisa menyerang orang dewasa, anak-anak, maupun bayi, pada laki-laki maupun perempuan. Dijelaskannya bahwa manusia memiliki risiko yang sama untuk menderita Pneumonia.
Ghofur Hariyono amenjelaskan bahwa pneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Penyebab Pneumonia terbanyak adalah bakteri Streptococcus pneumoniae atau yang sering disebut Pneumokokus. Selain itu penyebab kedua yang terbanyak adalah Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Bakteri ini bisa hidup di rongga hidung dan tenggorokan siapa saja, terutama anak-anak.
Disampaikannya bahwa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Pneumonia adalah faktor usia. Pada usia balita dan lansia lebih rentan terinfeksi. Faktor yang lain adalah mereka yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap, tidak mendapatkan ASI eksklusif, gizi buruk, polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution) seperti asap rokok, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), kepadatan penghuni rumah, dan rumah dengan sirkulasi udara buruk.
Sedangkan Hamdana Yunisar dari Dinas Kesehatan Kukar menjelaskan bahwa vaksin imunisasi PCV ini bisa didapatkan di posyandu dan puskesmas secara gratis.
Diingatkannya bagi anak yang belum mendapatkan atau belum lengkap dalam imunisasi PCV, maka perlu dilakukan imunisasi kejar atau catch-up imunisasi.
Dijelaskannya bahwa intensifikasi imunisasi kejar PCV dilakukan untuk memastikan agar semua anak usia 2, 3, dan 12 bulan mendapatkan imunisasi PCV secara lengkap. Imunisasi kejar PCV dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi lainnya sesuai dengan jadwal dan interval dalam program imunisasi nasional. Dicontohkannya bahwa PCV dapat diberikan bersama MR atau DPT-HB-Hib.
Hamdana Yunisar menjelaskan bahwa imunisasi PCV aman dan umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah vaksinasi. Reaksi simpang yang mungkin terjadi setelah imunisasi PCV adalah rasa nyeri, bengkak, kemerahan di lokasi suntikan, demam, gelisah, dan rewel.
Diingatkan kepada orang tua jika terjadi reaksi simpang pada anak pasca imunisasi, diharapkan untuk tidak panik dan segera melaporkan ke petugas kesehatan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
RPK adalah radio yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki frekuensi 100.6 FM dan dipancarkan dari Gedung ROK di Jalan Stadion Utara Kelurahan Panji di Tenggarong.(her)