Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kukar Bidang Pendidikan menggelar seminar parenting bertajuk “Anak Tumbuh Bahagia Dengan Pola Pengasuh Positif Yang Mengedepankan Kepentingan Dan Hak Anak”. Seminar tersebut digelar pada hari Rabu (10/8/22) dan diikuti anggota dan pengurus DWP Kukar digelar di Ruang Sebaguna Kantor Bupati Kukar di Tenggarong dengan menghadirkan 4 orang narasumber.
Pembicara pertama Penasehat DWP Kukar Maslianawati Edi Damansyah yang menyampaikan tentang pentingnya peran orang tua dalam memilih dan memilah informasi yang tepat bagi anak dan pengaruhnya pada kecerdasan, pegembangan karakter, dan kepribadian anak. Disampaikannya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dimasa digital seperti saat ini memungkinkan informasi yang semakin mudah di akses siapapun, dimanapun, dan oleh berbagai usia.
Ditekankannya bahwa seorang ibu dengan pekerjaan sebagai wanita karier tidak boleh melepaskan fungsi dan peran domestiknya sebagai garda terdepan sekaligus benteng didalam rumah tangganya. Situasi kekinian dengan berbagai kompleksitasnya memberikan tantangan bagi orang tua untuk mempelajari cara mendidik anak di rumah dan memahami pola asuh bagi anaknya.
Pembicara kedua Ketua DWP Kukar Yulaikah Sunggono menyampaikan materi tentang peran ganda perempuan. Disampaikannya bahwa seorang ibu memiliki tugas, peran, dan tanggung jawab mulai mengurus keperluan anak-anak dan suami, juga memiliki tanggung jawab dalam menanamkan pendidikan moral kepada anak-anaknya sejak dini. Dengan demikian anak dapat tumbuh moralitas, etika dan berestetika.
Untuk diharapkan orangtua tidak boleh gagap berteknologi agar anak-anak tidak terjerumus tanpa pantauan. Ditekankannya kepada para peserta paparan banyak informasi memberikan pengaruh pada kecerdasan anak. Namun anak-anak juga harus dijaga dari gangguan mental akibat informasi palsu yang bertebaran di banyak media sosial.
Pembicara ketiga Kepala Dinas Perempuan dan Perindungan Anak Kabupaten Kukar Aji Lina Rodiah dalam paparannya menjelaskan tentang pentingnya pola asuh dan lingkungan, dan pendekatan pada anak dalam praktek parenting. Ditekankan tentang pentingnya orang tua memahami perubahan dalam pola asuh bagi anak dimasa digital saat ini. “Anak-anak di jaman digital memiliki kecerdasan, daya kritis, dan hidup dalam tingkatan ekonomi yang berbeda jauh dengan kita orangtuanya, karenanya tidak bisa disamakan dengan pola asuh dimasa lalu yang dialami orang tua,” ujarnya.
Pembicara keempat psikolog dari Himpsi Kaltim Lucy Yulidasari dalam paparannya mengungkapkan bahwa orangtua dan anak-anak memiliki perbedaan yang sangat jauh. Orang tua di masa lalu memiliki perekonomian yang masih rata-rata menengah ke bawah, sedangkan anak-anak di jaman digital hidup dengan perekonomian orangtuanya sudah mulai mapan. Selain itu adalah perkembangan informasi teknologi yang begitu pesat. Hal ini mengharuskan orangtua melek teknologi dan pendekatan yang berbeda kepada anak.
Disampaikannya dimasa digital anak dalam posisi rentan dalam menyaring informasi namun sisi positifnya adalah tumbuhnya potensi daya nalar dan daya pikir yang kritis. Untuk itu sangat penting bagi orang tua dimasa kini untuk memperkaya informasi.
Ditekankannya tentang pentingnya pembatasan waktu penggunaan gadget yang berlaku bagi anak-anak dan orang tua. “Penting dilakukan pendampingan saat anak-anak sedang menggunakan gadget. Informasi di media sosial tidak sepenuhnya cocok untuk usia anak dan belum tentu mampu mendidik dan membangun karakter anak dengan baik,” pungkasnya. (her)