Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan membangunan 9 repeater atau penguat sinyal di 9 area Blankspot di Kabupaten Kukar. Rencana pembangunan ini merupakan pemenuhan Program Dedikasi Kukar Idaman.
Untuk mewujudkan rencana tersebut digelar rakor pada hari ini, Kamis (4/8/22) di ruang rapat lantai 3 Kantor Diskominfo Kukar. Rapat koordinasi tersebut dipimpin Kabid TIK Ery Haryono dan dihadiri 9 Kepala Desa dari Desa Kupang Baru Kecamatan Muara Kaman, Desa Salo Cela Kecamatan Muara Badak, Desa Muhuran Kecamatan Kota Bangun, Desa Sebelimbingan Kecamatan Kota Bangun, Desa Wonosari Rimba Ayu 7 Kecamatan Kota Bangun, Desa Long Lalang Kecamatan Kota Bangun, Desa Batuq Kecamatan Muara Muntai, Desa Tanjung Batuq Harapan Kecamatan Muara Muntai, dan Desa Muara Aloh Kecamatan Muara Muntai.
Kabid TIK Diskominfo Kukar Ery Haryono menyampaikan bahwa maksud dan tujuan rakor adalah untuk membicarakan lahan untuk pembangunan menara, operasional repeater, pengawasan, dan ketersediaan listrik sebaga prasyarat dibangunnya repeater di desa tersebut.
Disampaikan Kabid TIK bahwa desa-desa tersebut saat ini masih berstatus blankspot, namun tidak tercover dalam program Kementerian Komunikasi dan Informatika Pusat dan Program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Rudi Irwansyah selaku PPTK menjelaskan kriteria lahan unt pembangunan tower repeater adalah lahan milik desa, tidak bersengketa, dan berada di kawasan pusat pemerintahan desa. Disampaikannya kriteria tersebut didasarkan pertimbangan bahwa repeater yang akan dibangun adalah penunjang kegiatan administrasi dan digitalisasi pelayanan pemerintahan di kantor desa.
Dalam proses diskusi berlangsung, teridentifikasi beberapa permasalah di 9 desa tersebut. Kepala Desa Sebelimbingan Syaukani mengemukakan masalah utama di desanya adalah listrik yang belum menyala 24 jam, meski tiang listrik dari PLN sudah terpasang namun belum teraliri listrik.
Sedangkan di Desa Muara Aloh Kecamatan Muara Muntai, Kupang Baru Kecamatan Muara Kaman dan lainnya memiliki permasalahan yang sama, yakni terkait luasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan menara repeater.
Sedangkan dari Desa Batuq Kecamatan Muara Muntai Suwandi melaporkan bahwa desanya saat ini sudah mendapatkan sinyal penuh dari salah satu provider yang membangunmenara BTS. Dengan demikian sudah tidak membutuhkan bantuan penguat sinyal dan mempersilahkan untuk dialihkan ke desa lain yang membutuhkan.
Kabid TIK Ery Haryono menyampaikan upaya pembangunan menara repeater tersebut juga untuk mendorong pihak provider untuk mau membangun base tranceiver station (BTS) di desa yang dikategorikan area blankspot.
Diharapkannya kepada pihak desa untuk memahami prosedur pelaksanaan pembangunan repeater di desa masing-masing. Juga diharapkan pihak desa memahami proses pembangunan fisik menara, dan diharapkan tidak menemui kendala yang berarti.