Asisten III Kutai Kartanegara menghadiri Ekspose Pembangunan Hijau Kaltim bertema "Mendukung Pembangunan Smart Forest City Ibu Kota Negara(IKN) Nusantara." Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari ini, Rabu (8/6/22) di Ruang Cristal 3 Hotel Mercure di Samarinda.
Kegiatan yang dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor tersebut dihadiri Gubernur Provinsi Jambi Al Haris, Seluruh Walikota dan Bupati se Kaltim, jajaran Forkopimda Provinsi Kaltim, Kepala Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kaltim, dan Penggiat/Aktivis lingkungan hidup.
Event tersebut menampilkan narasumber Gubernur Kaltim Isran Noor, Gubernur Provinsi Jambi Al- Haris, Seketaris Jendral Pengendalian Iklim Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Rusly, dan Ketua Bidang Pelaksanaan Penataan Kawasan Satuan Tugas Pengembangan Infrastruktur IKN Didiet Arief.
Dalam event tersebut Asisten III Bidang Administrasi Umum Setkab Kukar Totok Heru Subroto mewakili Bupati Kukar menyampaikan bahwa seluruh daerah di Provinsi Kalimantan Timur sudah sepakat dengan program pembangunan Kaltim Hijau. Hasil kesepakatan tersebut sudah tertuang di dalam RPJMD masing-masing Kabupaten/Kota seKaltim.
“Dengan rasa haru dan rasa bangga, kita harus mendukung penuh perpindahan IKN ke Kalimantan Timur. Pembangunan Kaltim Hijau sudah ada programnya di Kaltim, tinggal Pemerintah Pusat yang meneruskan, dan daerah tinggal menyesuaikan,” ujar Asisten III Kukar.
“Di kabupaten / kota di Kaltim sudah ada kampung-kampung iklim. Kampung iklim di Kabupaten Kukar sebanyak 17 yang di dalamnya ada pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, hutan desa, dan resapan air yang dijaga. Dengan demikian warga tidak akan kekurangan air meskipun musim kemarau tiba," tuturnya.
Berkaitan dengan edukasi ramah lingkungan, Asisten III Kukar menjelaskan, “Gaya hidup ramah lingkungan harus diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Namun, anak membutuhkan role model, dalam hal ini orangtuanya. Masa tumbuh kembang adalah waktu terbaik untuk menstimulasi anak akan berbagai ilmu. Dengan menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak dini, akan memperbesar peluang menciptakan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan ketika beranjak dewasa. Kita perlu waktu 2 atau 3 generasi untuk menyelesaikan pembangunan lingkungan hidup,” pungkasnya.