Di Kecamatan Muara Kaman, Desa Puan Cepak merupakan dataran terendah yang sering mengalami banjir di setiap tahun. Hingga hari ini sudah sekitar 1 bulan lebih Desa Puan Cepak alami banjir. Sebanyak 103 rumah dengan 184 kepala keluarga dan 557 jiwa menjadi korban bencana banjir pada akhir tahun 2021 ini.
Menanggapi bencana yang melanda warga desa di wilayah kerjanya, Camat Muara Kaman Surya Agus menyampaikan bahwa bencana banjir telah melanda pemukiman warga lebih dari 1 bulan. Saat ini mobilitas warga terpaksa menggunakan perahu. Disampaikan oleh Camat Surya Agus bahwa kondisi banjir belum menunjukkan tanda surut. Banjir sudah mencapai ketinggian 1 meter dari dalam rumah warga.
Namun hingga saat ini warga masih belum mau untuk dievakuasi. Warga masih beraktivitas di dalam rumah dengan menggunakan rampak, yaitu menyusun papan tidak permanen yang berfungsi sebagai lantai yang lebih tinggi di dalam rumah dalam situasi darurat banjir.
Dalam kunjungan di wilayah bencana, Camat Muara Kaman menemui warga desa terdampak. Disampaikan bahwa bencana banjir ini dipandang oleh warga sebagai hal yang biasa dan dianggap sebagai fenomena rutin setiap air pasang besar. Bahkan warga pun menganggap fenomena tingginya air membawa berkah karena meningkatkan sumber pendapatan karena melimpahnya hasil tangkapan ikan.
Sebagai pimpinan wilayah Camat Surya Agus menyampaikan perlunya tindakan mitigasi pada bencana banjir di Desa Puan Cepak. Disampaikan oleh Camat Surya Agus bahwa bencana ini perlu menjadi perhatian semua stakeholders baik pemerintah, swasta atau pun masyarakat untuk peduli meringakan beban dengan memberikan bantuan yang dibutuhkan warga terdampak.