Peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke -76 pada 5 Oktober 2021 dilaksanakan instansi Pemerintah secara virtual baik di tingkat pusat sampai daerah. Peringatan HUT TNI tersebut dilanjutkan dengan acara ramah tamah bertempat di Kodim 0906 Kutai Kartanegara di Tenggarong.
Acara ramah tamah pada hari ini, Selasa (5/10/2021) dihadiri Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid, Sultan Kutai Katanegara Sultan Adji Muhammad Arifin, Wakapolres Kukar Kompol Aldi Alfa Faroqi dan tokoh agama di Kukar.
“Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia. Semoga melalui peringatan hari ulang tahun pada hari ini, dapat meningkatkan kembali semangat untuk terus mengabdi kepada Bangsa dan Negara Indonesia,” ucap Bupati Edi Damansyah.
Kepala Dandim 0906 Kukar Letkol Inf Charles Alling dalam sambutannya menginstruksikan seluruh jajaran TNI, khususnya Kodim 0906 Kukar bahwa pengabdian dan menyatu dengan masyarakat sudah menjadi kepatutan. TNI-AD merupakan bagian dari rakyat, lahir dan besar bersama dan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat.
Dalam sambutannya Bupati Edi Damansyah sangat mengapresiasi sinergitas antara TNI, Polri serta Pemerintah Daerah Kukar yang selama ini telah terjalin dengan sangat baik. “Saya terus mengajak jajaran TNI dan Polri bersama Pemerintah Daerah di masa pandemi ini untuk mendukung upaya-upaya memutus rantai penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Bupati Edi Damansyah mengungkapkan di usia yang ke-76 tahun, peranan TNI dan Polri begitu penting. Sinergitas, profesionalitas dan kebersamaan sangat penting untuk memajukan Kukar menjadi lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Edi Damansyah menyampaikan rasa kecewanya terhadap keputusan Satgas Penanganan Covid 19 Pemerintah Pusat yang menetapkan daerahnya masuk kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Karenanya pihaknya melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait adanya keterlambatan data yang terjadi di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat.
"Jadi kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim bahwa ada delay data antara kabupaten, provinsi dan pusat yang mengakibatkan terjadi perbedaan data. Setelah dilakukan sinkronisasi data kabupaten, provinsi dan pusat maka untuk saat ini Kukar turun dari level 4 ke level 2”, ucap Edi Damansyah.