Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola media Pemerintah Daerah di Kalimantan Timur, Diskominfo Provinsi Kaltim menggelar Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi. Bimtek dengan tema Strategi Komunikasi Krisis dan Evaluasi Kerja Media Sosial Pemerintah Daerah se-Kalimantan Timur” tersebut dilaksanakan di Hotel Novotel Kota Balikpapan pada hari Kamis, 6 Juli 2023.
Bimtek tersebut dibuka oleh Kadis Kominfo Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Faisal dan dihadiri oleh pengelola media pada Diskominfo Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur. Bimtek tersebut menghadirkan narasumber Direktur Komunikasi Yayasan Rajawali Fardila Astari.
Kabid IKP dan Kehumasan Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur Irene Yuriantini dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini pengelola media pemerintah dituntut lebih kreatif dan proaktif dalam mengomunikasikan berbagai kebijakan dan program pemerintah kepada publik secara berkesinambungan.
Baca juga : - http://kukarkab.go.id/v2/berita/1249/Bupati-Kukar-:-%E2%80%9CDulu-TIFAF,-Sekarang-Kukar-Festival-Budaya-Nusantara%E2%80%9D
"Tugas kita bersama adalah untuk mengisi ruang publik yang mendidik, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat, tentunya dengan informasi yang akurat dan terpercaya," jelasnya.
Diharapkannya Bimtek Strategi Komunikasi tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi pengelola media Pemerintah Daerah di Kaltim dalam kegiatan publikasi program dan kebijakan serta keberhasilan Pemerintah Daerah dan dalam menyerap aspirasi publik. “Dengan komunikasi yang interaktif yang baik antara Pemda dan masyarakat, diharapkan dapat dibangun citra dan opini publik yang positif terhadap pemerintah,” harapnya.
Kadis Kominfo Provinsi Kaltim Muhammad Faisal dalam sambutannya menyampaikan kepada pengelola media Pemda agar tidak melupakan website dalam kegiatan publikasi dan menyerap aspirasi publik. “Kita tidak tahu perkembangan platform media sosial yang terus berkembang di masa depan. Website adalah media Pemda yang utama dan terpenting. Didalam pelaksanaan Program Keterbukaan Informasi Publik, website juga menjadi media yang utama yang harusnya bersifat interaktif,” tuturnya.
Muhammad Faisal berharap pengelola media Pemda di Kaltim dapat memanfaatkan berbagai media untuk diseminasi informasi dan memperbanyak literasi digital untuk menghindari resiko negatif dari media sosial. “Jangan meninggalkan media konvensional, krisis dalam kegiatan komunikasi harus segera diatasi agar tidak meluas dan berdampak negatif. Humas yang baik adalah yang adaptif dengan lingkungan dan berinteraksi dengan stakeholdersnya,” pesannya.
Narasumber bimtek tersebut Faradila Astari menyampaikan bahwa metode baru dalam riset public relations saat ini telah bergeser yang berorientasi pada dampak, perubahan pemahaman, dan mindset yang berubah. Diharapkannya para peserta bimtek tidak hanya berorientasi pada tactical communications, tetapi juga strategic communications.
Faradila Astari menekankan tentang pentingnya bagi pengelola media untuk memiliki pemahaman yang baik terhadap publiknya agar dapat dilakukan pencegahan krisis dalam pelaksanaan strategi komunikasi. Dari hasil riset yang telah dilakukan di berbagai media online disampaikan bahwa pemicu krisis adalah adanya persoalan internal, eksternal, force majeure dan korupsi.
Disampaikannya bahwa fenomena buzzer adalah fenomena industri. Untuk mengatasi hal tersebut disarankan agar pihak pengelola media pemda untuk melakukan profiling terhadap netizens untuk identifikasi. Dijelaskan bahwa tujuan smart communications salah satunya adalah untuk meningkatkan pemahaman audience.
Penulis / Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)