Dinas Komunikasi dan Informatika ( Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan Rapat Kerja (Raker) Pranata Hubungan Masyarakat (Prahum) yang diikuti Prahum se-Kalimantan Timur. Raker tersebut dibuka oleh Kepala Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Faisal di Hotel Jatra Kota Balikpapan pada hari Selasa, 11 Maret 2023.
Raker Prahum dengan tema Optimalisasi Peran Pranata Humas Dalam Pengelolaan Media Untuk Meningkatkan Kinerja Pemerintah Di Era Digital diikuti sekitar 70 dari 108 orang Prahum se- Kalimantan Timur. Hadir dalam event tersebut para pejabat struktural dan fungsional dari Kabupaten/Kota dan Provinsi di Kalimantan Timur.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1070/Tingkatkan-Kinerja-di-Era-Digital,-Diskominfo-Kaltim-Gelar-Raker-Prahum-di-Balikpapan
Kadis Kominfo Provinsi Kaltim Muhammad Faisal menyampaikan bahwa informasi yang terdapat di media konvensional atau media berbasis internet sangat penting untuk dilakukan analisis. “Sangat penting bagi aparat pemerintah yang bekerja di bidang kehumasan untuk dapat melakukan analisis berita. Dengan demikian akan dapat dirumuskan strategi komunikasi untuk tindakan komunikasi publik,” ujarnya.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1069/Kukar-Alokasikan-Dana-Khusus-untuk-THL-Setara-THR
Kadis Kominfo Provinsi Kaltim menyampaikan, “Dengan memonitoring dan menganalisis opini dan aspirasi publik di berbagai media, dapat dilakukan pemetaan informasi dalam kategori sentimen isu netral, berpotensi negatif, negatif, dan positif. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan dasar untuk merumuskan strategi komunikasi dalam komunikasi publik. Tujuannya agar warga memiliki persepsi yang positif terhadap Pemerintah,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa hal tersebut harus dipahami sebagai bagian pelayanan publik. “Dari hasil analisis kita bisa memberikan rekomendasi kepada pengambil keputusan dan mengambil tindakan dari isu-isu yang beredar di masyarakat,” ujarnya. Selain itu ditekankannya tentang perlunya variasi framing dalam komunikasi publik.
“Pelaksanaan strategi komunikasi diwujudkan dalam aktifitasi publikasi, sosialisasi, seremoni, maupun entertain. Dengan demikian, cara penyampaian informasi kepada publik menjadi lebih tepat, baik dalam penggunaan bahasa, sudut pandang pemberitaan, dan sebagainya," tuturnya.
"Kalau kita merespon informasi yang ada di media terkait opini dan aspirasi publik, menunjukkan kepekaan terhadap masalah, apalagi jika kita merespons beserta solusinya. Masyarakat bisa percaya jika pemerintah responsif. Sosialisasi menujukkan pelaksanaan program kerja, aksi kinerja, dan perencanaan program. Sedangkan seremoni, lebih mengutamakan formalitas pemerintahan. Sedangkan entertain mengedepankan pendekatan emosional, tapi tidak terkait kinerja,” jelasnya.
Penulis : Heryanto
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Prahum Ahli Muda)